WahanaNews-Sumut | Perbaikan Irigasi di Desa Hutapea, Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara yang menelan biaya miliaran tersebut diduga dikerjakan hanya sebatas tambal Sulam, sebelumnya bangunan irigasi itu rusak dan mengalami retak-retak, Kamis (7/7/2022).
Pantauan Media ini di lokasi tampak di beberapa titik bangunan yang sebelumnya rusak, retak-retak, dikerjakan hanya menempel bagian yang rusak saja.
Baca Juga:
Kasus Kepsek SMK di Nisel Pukuli Siswa Diawali Keluhan Sekcam
Sejumlah warga setempat yang tidak bersedia ditulis namanya mengaku pembangunan irigasi yang telah selesai dikerjakan hampir satu bulan disinyalir sarat penyimpangan. Pasalnya, bangunan yang menelan biaya Miliaran Rupiah dikerjakan hanya bagian atasnya saja dan tidak dikerjakan dari awal. Hal itupun menjadi perbincangan di warga sekitar saat menggunakan air di irigasi tersebut.
"Kami tidak pernah menolak pembangunan, tapi kami ingin setiap pembangunan itu dikerjakan dengan baik sesuai perencanaan dan RAB kegiatan, apalagi sampai biaya miliaran rupiah," sebutnya.
Dari pantauan Media ini plank proyek sudah tidak kelihatan lagi dilokasi proyek jaringan irigasi dan para pekerja sudah tidak ada lagi ditemui dilokasi menurut warga dananya bersumber dari APBD TAPUT Tahun Anggaran 2022 dengan besaran satu miliar lebih.
Baca Juga:
Tangis Keluarga Pecah di Makam Eks-Casis TNI Asal Nias
Kabid dinas terkait penanggungjawab diketahui bermarga Tamba, ketika dikonfirmasi wartawan via WhastApp menyebutkan terkait pelaksanaan proyek irigasi di Desa Hutapea, akan memerintahkan pengawasnya untuk mencek kelapangan dan mengenai tambal sulam perbaikan bahu irigasi tersebut.
"Nanti saya suruh pengawasnya untuk mencek kelapangan dan mengenai tambal sulam perbaikan bahu irigasi dikerjakan 30 % ditambah pekerjaan talang 70 % dan pekerjaan proyek belum dinyatakan selesai," ujarnya. [rum]