WahanaNews-Sumut | Penyakit African Swine Fever (ASF) yang saat ini sangat meresahkan peternak Babi yang ada di Kabupaten Humbahas, diketahui ASF merupakan penyakit babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian hingga 100%, sehingga sangat merugikan bagi para peternak babi khususnya kerugian ekonomi yang sangat besar.
Berdasarkan informasi dari masyarakat penyebaran penyakit disebabkan akibat lalu lintas ternak masuk dan penanganan bangkai ternak yang tidak baik dikuburkan. Untuk mengantispasi semakin merebaknya kasus kematian babi itu, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Humbahas langsung mengambil tindakan di Desa Sitanduk dan Desa Simbara Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga:
Warga Muslim di Komplek Katamso Square Tahap II Resah, Akses Jalan Ditutup ke Masjid
Sesuai dengan pemeriksaan klinis, diduga kematian ternak babi tersebut diakibatkan serangan penyakit ASF, dan kasus ternak babi sudah berlangsung selama 1 Minggu yang sebelumnya susah terlebih dahulu sudah terjangkit.
Dinas Peternakan dan Perikanan Humbahas, telah melakukan penyemprotan desinfektan dan memberikan Desinfektan kepada Pemerintah Kecamatan untuk dapat dibagikan kepada setiap Kepala Desa untuk dilakukan penyemprotan di setiap kandang ternak.
Amatan, Dinas Peternakan dan Perikanan Humbahas melakukan pengobatan dan penyuntikan terhadap ternak sakit berupa pemberian antibiotik, anti radang, anti piretik dan vitamin.
Baca Juga:
JAM Pidmil Kunker Sosialisasikan Nota Kesepahaman Kejaksaan RI dan TNI dalam Penanganan Perkara Koneksitas
Dinas Peternakan dan Perikanan Humbahas juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengubur ternak yang mati dan tidak melakukan pembuangan bangkai ternak ke sungai apalagi melalukan pemotongan untuk dibagi-bagi.
Selanjutnya akan melakukan penyemprotan desinfektan dan pengobatan ternak dalam waktu dekat bekerja sama dengan pemerintah desa dan kecamatan. [rum]