WahanaNews-Sumut | PT PLN (Persero) mencatat terjadi kenaikan beban puncak di sejumlah wilayah di Tanah Air, yang menandakan aktivitas masyarakat dan geliat ekonomi sudah mulai pulih.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mencatat di beberapa sistem kelistrikan beban puncak mengalami peningkatan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sistem kelistrikan terbesar di Indonesia yaitu sistem Jawa Madura Bali (Jamali), kenaikan beban puncak pada siang hari, menjadi sinyal aktivitas masyarakat, kegiatan ekonomi dan geliat industri mulai meningkat.
Realisasi beban puncak siang di sistem Jamali pada 14 April 2022 tercatat mencapai 28.693 megawatt (MW). Angka tersebut menjadi rekor tertinggi beban puncak siang hari pada sistem Jamali. Sedangkan beban puncak malam mencapai 27.936 MW pada 30 Maret 2022.
Saat ini daya mampu pasok di Jamali pada siang hari mencapai 29.736 MW. Sedangkan malam hari mencapai 29.141 MW.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Hal ini menunjukkan industri dan bisnis di Jamali terus tumbuh. "Kami pastikan, PLN siap memenuhi setiap kebutuhan pelanggan," ujar Agung.
Sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) juga mengalami peningkatan beban puncak dan telah mencatatkan rekor tertinggi, yaitu mencapai 1.625 MW. Geliat ini naik dibandingkan rekor tahun lalu, sebesar 1.617 MW.
"Geliat pemulihan ekonomi saat ini sudah mulai terasa. Hal ini bisa dilihat dari beban puncak listrik di beberapa daerah yang mulai meningkat. Ini sinyal optimisme bahwa masyarakat dan industri mulai meningkatkan aktivitas," kata Agung sembari menjelaskan beban puncak yang makin membaik turut mendorong realisasi konsumsi listrik Nasional.