WahanaNews-Sumut | Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan, mengharapkan seluruh stakeholder menyamakan ritme demi percepatan pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara.
“Mari samakan ritme dalam percepatan pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara, seluruh stakeholder harus saling mendukung sehingga kita bisa fokus dengan tujuan utama, sekecil apapun jabatan dan tanggung jawab harus dilaksanakan dengan tulus,” ucap Bupati, Sabtu (1/4/2023).
Baca Juga:
Hingga Juni 2024, Kemenkeu Perkirakan Anggaran Bansos Beras Tembus Rp17,5 Triliun
Hal ini ditegaskan Bupati ketika menerima Audiensi 43 Pendamping PKH se-Kabupaten Tapanuli Utara di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara, Tarutung.
“Baik-buruknya pembangunan Kabupaten ini ada ditangan kita semua, tidak mungkin hanya satu orang saja mampu membangun daerah kita ini, terima kasih atas dukungan seluruh pendamping PKH yang terlibat langsung dalam beberapa kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat,” tambah Bupati.
Bupati juga mengajak para pendamping PKH lebih sering berdiskusi dengan melibatkan beberapa perangkat daerah sehingga perannya semakin dirasakan oleh para Keluarga Penerima Manfaat (PKM).
Baca Juga:
PT Pos Gorontalo Salurkan Bantuan PKH dan BPNT ke Masyarakat
“Saudara juga harus satu persepsi dengan para perangkat daerah, mari kembangkan ilmu dan wawasan kita. Saya harap pada diskusi selanjutnya agar melibatkan perangkat daerah Dinas koperindag, Dinas pertanian dan Dinas ketenagakerjaan sehingga para pendamping kita memiliki ketrampilan tambahan yang akan disalurkan kepada masyarakat desa tempat mereka bertugas, contohnya dalam pengolahan pupuk organik,” jelas Bupati.
“Dengan filosofi ‘Desa kuat - kota maju’, maka Kabupaten ini akan mandiri dan berdikari, untuk itu kita harus selalu menjadikan masyarakat yang mampu mandiri, kita semestinya pertahankan prinsip budaya ‘lebih baik memberi daripada menerima’,” lanjut Bupati.
Bupati menjelaskan pelaksanaan dan capain pembangunan Tapanuli Utara yang harus semakin dikebut demi pencapaian yang lebih tinggi.
“Fokus pembangunan infrastruktur jalan selama ini yang kita pandang sebagai kunci peningkatan perekonomian masyarakat sudah terbukti menjadi faktor penunjang dalam kenaikan pertumbuhan ekonomi dan penurunan jumlah pengangguran serta angka kemiskinan. Saat ini kita sedang memperjuangkan hilirisasi sumber daya alam kita sehingga tidak menjual bahan baku saja, minimal sudah produk setengah jadi,” urainya.
Menanggapi kondisi para tenaga pendamping dalam bekerja di lapangan, Bupati akan secepatnya menyampaikan permohonan kepada Pemerintah Pusat termasuk memperjuangkan agar diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Kita akan perhatikan sesuai kesanggupan anggaran daerah kita dan sudah kita sampaikan permohonan ke Pemerintah Pusat untuk penambahan tenaga pendamping sesuai ketentuannya. Kedepannya akan disurati juga untuk memperjuangkan pendamping PKH diangkat sebagai P3K. Yang penting, mari bekerja secara tulus dengan penuh tanggung jawab karena sebagai pendamping PKH, Saudara sekalian juga harus memiliki tanggung jawab moral dan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan,” tegas Bupati diakhir arahannya.
Pada kesempatan sebelumnya, Koordinator Kabupaten Adolf Gultom mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian Bupati yang telah memberikan tali asih sebagai tambahan penghasilan sejak tahun 2019.
“Terima kasih atas perhatian Bapak Bupati kepada kami, kami sudah menikmati tali asih sejak tahun 2019. Doa kami kiranya Bapak semakin diberkati Tuhan dan diberikan kebijaksanaan dalam melanjutkan pembangunan di Tapanuli Utara. Kami siap mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan di Tapanuli Utara,” ungkap Adolf Gultom
Dalam laporan Kepala Dinas Sosial Denni Simamora menyebutkan bahwa jumlah pendamping PKH se-kabupaten Tapanuli Utara saat ini sebanyak 43 dengan Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 13.979 KK.
“Kita sudah mengirimkan surat permohonan ke Kementerian Sosial terkait penambahan pendamping, termasuk kekosongan pendamping di Kecamatan Purbatua dan Simangumban. Sesuai jumlah KPM tersebut, kita butuh penambahan sekitar 26 orang pendamping agar pelayanan semakin maksimal,” ucap Denni Simamora. [tum]