WahanaNews-Sumut | Tanah Karo salah satu daerah dataran tinggi dan masyarakatnya mayoritas sebagai petani yang bercocok tanam dari berbagai tanaman seperti kentang, tomat, cabai, kubis, wortel dan lainnya dan hasil dari pertanian itu ada sebagian di export keluar negeri dan sebagain dipasarkan di wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Petani di Tanah Karo sangat berantusias dalam membudidayakan tanaman dan terkadang petani tidak berhasil menuai hasil tanamannya dikarenakan adanya hama yang menyerang dan faktor lainnya sehingga mengalami kerugian dan hal ini perlu adanya bimbingan yang diberikan kepada petani dari Pemkab Karo melalui Dinas Pertanian.
Baca Juga:
Tangis Keluarga Pecah di Makam Eks-Casis TNI Asal Nias
Begitu juga halnya dalam pembudidayaan tanaman kentang bertingkat yang termasuk tanaman berkeping dua dan tanaman tersebut merupakan tanaman semusim dan mempunyai kemampuan berkembang biak secara vegetatif melalui umbi (buah) yang dapat tumbuh subur di daerah yang beriklim dingin.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Ir Metehsa Purba kepada wartawan, Jumat (24/9/2021), sekira pukul 15.00 WIB, kepada wartawan di Kabanjahe.
Untuk pupuk dasar 1.000 batang cukup 500 Kilo gram, pupuk Organik Ammophos 10 Kilo Gram, Paten Kali Butir, 14 Kilo Gram dan NPK 16.16.16, 19 Kilo Gram. Setelah itu persiapan benih penanaman, benih pejenis (stek mini) tinggi tanaman berkisar 10 cm jumlah daun 6 helai. Jarak tanam dalam barisan 30 cm dan antar barisan dalam bedengan 30 cm dan benih ditanam dengan tegak lurus. "Untuk 1 Hektar lahan cukup ditanam 43.500 kentang," ujarnya.
Baca Juga:
Ini Dia Kepsek Pelaku Penganiayaan Siswa SMK Nias Selatan hingga Tewas
Selama ini bibit kentang yang diperoleh berasal dari Lembang Jawa Barat dengan harga beli Rp1500, per biji. Kalau progam ini kita laksanakan dan memiliki lahan 1hektar saja bisa menghasilkan 35 ton bibit yang ditanam dilahan seluas 1 Hektar dengan jumlah 43. 500 batang, kita ratakan saja hasilnya 8 ons per batang.
Lanjut dikatakannya, budi daya kentang bertingkat saat menanam kita pasang mulsa dilahan pertanian, bibit telah ditanam setelah besar sudah pasti ada buah dibawah mulsa, "tehnik yang kita unggulkkan ini, diatas mulsa juga ada buah dan program ini dibuat dinas Pertanian Karo dan perlu di ingat bahwa selama ini petani kentang membeli bibit dari luar dan kali ini kita yang menyedian bibit untuk daerah lain," jelasnya. [rum]