WahanaNews-Sumut | PLN melakukan percepatan membangun infrastruktur kelistrikan Hunian Sementara (Huntara), di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Senilai Rp 4,8 miliar Rupiah serta Rp 276,87 juta untuk sambungan listrik ke 250 rumah pelanggan, dengan total investasi mencapai Rp 5,090 miliar.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran dalam keterangan tertulis, Senin (18/4/2022) mengatakan, progres pembangunan jaringan kelistrikan untuk menyuplai 2.000 pelanggan di lokasi Huntara korban pasca erupsi gunung Semeru terus dilakukan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Kami terus berkoordinasi dengan Pemkab Lumajang terkait pembangunan jaringan kelistrikan agar nantinya saat hunian sementara selesai digarap, sambungan listrik juga dapat segera dialirkan. Saat ini telah selesai pengerjaan pembangunan jaringan tahap 1 yaitu sepanjang 2,048 kMs dan telah tersambung ke 250 huntara," ucap Lasiran.
Pembangunan total jaringan listrik ini disuplai penyulang Pronojiwo yang membutuhkan penambahan 79 tiang Tegangan Menengah (TM), 133 tiang Tegangan Rendah (TR), 3.158 kMs jaringan SUTM, 6,447 kMs jaringan SUTR, 7 unit gardu distribusi untuk menyuplai sebanyak 2.000 huntara.
Selain itu, PLN pun menawarkan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk menggunakan material Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai material pendukung pembangunan infrastruktur Huntara untuk relokasi pengungsi korban erupsi gunung Semeru.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Material ini, kemudian bisa diolah menjadi campuran pendukung produk bata ringan, batako, paving, beton jalan, beton konstruksi, spesi/luluhan untuk lantai rabatan dan pondasi huntara oleh pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang jika dirasa dibutuhkan. [rum]