WahanaNews-Sumut | Kunjungan Wapres KH Ma'ruf Amin, ke kota tua Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, baru baru ini, mendapat sambutan baik dari kalangan akademisi. Mereka berharap kunjungan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan positif lainnya.
"Sebaiknya momen kunjungan Wapres baru-baru ini, di tindaklanjuti dengan berbagai kegiatan positif, agar anekdot kegiatan tersebut hanya seremonial belaka terbantahkan," kata H. Yacub Hutabarat, Rabu (22/2/2023), di kampus STIE Al Washliyah Sibolga.
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
Dosen yang telah puluhan tahun sebagai tenaga pengajar di salah satu Perguruan Tinggi terbesar di kawasan pantai barat Sumut itu menyarankan, warga Barus yang berdomisili di Tapanuli Tengah maupun yang berada di perantauan, harus bahu membahu untuk menindaklanjuti kegiatan sebelumnya.
"Saya dengar Wapres 'menantang' warga Barus untuk mendirikan pusat kebudayaan islam, sebagai pertanda bahwa Kota Barus sebagai lokasi pertama masuknya agama Islam di Nusantara," koarnya.
Tentunya, kata dia, untuk menjawab tantangan itu, diperlukan konsolidasi diantara sesama warga, stakeholder, dan orang-orang yang berkompeten, sehingga Barus sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan islam terbesar dapat terwujudkan.
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
"Kita tahu bahwa sudah banyak pengunjung dari mancanegara yang ingin melakukan penelitian tentang sejarah, pendidikan dan kebudayaan islam di Barus," tambahnya.
Menurut Yacub, beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti semisal, memberdayakan kembali fungsi museum Barus Raya. Tentunya, masih ada benda berharga yang dapat digunakan sebagai bukti sejarah, dan juga sebagai referensi tentang sejarah pertama kali masuknya islam di Nusantara.
"Beberapa kegiatan lainnya seperti menggelar seminar nasional/internasional, tentang keberadaan Kota Barus dan juga para aulianya," tambah mantan birokrat di Pemkab Tapteng itu.