WahanaNews-Sumut I Pemerintah berencana mengembangkan bisnis perawatan pesat. Rencananya, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka akan dijadikan sebagai bengkel perawatan pesawat atau maintenance, repair and overhaul (MRO) saat ini masih menunggu proses tender.
Direktur Utama BIJB Kertajati Salahudin Rafi mengatakan proses tender untuk MRO tersebut, sempat batal gegara pandemi Covid-19. Ia menargetkan proses tender bisa selesai di akhir bulan September ini.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
"Sekarang sedang proses tender ulang kemarin sempat memang tapi batal. Kalau maintenance ringan sudah tapi untuk MRO masih tender. Targetnya bulan ini tender selesai," kata Rafi, Jumat (10/9/2021).
Rafi menjelaskan MRO sebenarnya sudah dimasukkan dalam masterplan Bandara Kertajati sejak awal. Kata dia, dengan tersedianya fasilitas MRO akan membuat maskapai-maskapai besar nantinya merasa nyaman mendarat di Bandara Kertajati.
"Kenapa kami melakukan itu karena di sini traficnya masih kosong dan demand-nya ada 740 slot pesawat yang harus dimaintenance se-Asia dan kapasitasnya baru 340. Jadi kalau kita buka peluangnya banyak," ucapnya.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
"Nah kalau Kertajati dilengkapi dengan MRO itu akan menjamin maskapai besar akan yakin mendarat di Kertajati karena kalau perlu perbaikan di sini sudah siap," ujarnya.
Seperti diketahui, bisnis perawatan pesawat atau MRO akan dikembangkan pemerintah di Bandara Kertajati setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Soemadi melakukan rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta pada Senin (29/3/2021) lalu, dan telah disepakati oleh Presiden Jokowi. (tum)