WahanaNews-Sumut | Bebagai upaya terus dilakukan PT Agincourt Resources (PTAR), untuk meningkatkan produktivitas petani sawah.
Salah satunya memberikan pendampingan kepada kelompok tani di sekitar lingkar tambang, sekaligus menawarkan dan menerapkan konsep pertanian organik dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Starlux Airlines Hadirkan Penerbangan Langsung Taipei-Jakarta
Selain berproduktivitas tinggi, dengan sistem pertanian modern dan berkelanjutan, petani diharapkan bisa hidup sehat, lebih ekonomis, serta dapat menjaga kestabilan dan kelestarian lingkungan.
Bukan hal yang mudah mengubah kebiasaan petani yang sebelumnya melakukan proses budidaya pertanian secara konvensional, ke konsep pertanian organik dan berkelanjutan. Mindset petani yang lebih mengutamakan produktivitas tanpa menghiraukan ketersediaan dan keberlanjutan pertanian, menjadi momok dalam program peningkatan kesejahteraan petani sawah ini.
Namun dengan kegigihan dan keinginan yang luhur, PT AR berhasil mengubah mindset tersebut, ke petani berpola pikir yang mengutamakan konsep jangka panjang. Pertanian dapat dilanjutkan dalam jangka waktu yang lama akhirnya terwujudkan.
Baca Juga:
Sandiaga Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
Manager Community Development PT Agincourt Resources, Rohani Simbolon, mengungkapkan jika pihaknya telah melakukan pendampingan budidaya pertanian organik kepada petani sejak tahun 2015.
Salah satunya, Kelompok Tani Gria Upa Tondi Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Dalam proses budidaya padi, PT Agincourt Resources, mendampingi petani menerapkan teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami, tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis," kata Rohani, Rabu (25/1/2023).
Menurutnya, selain tidak menghiraukan konsep jangka panjang, pertanian konvensional akan menyebabkan petani hidup dengan pencemaran bahan-bahan kimia yang mengganggu kesehatan. Ketahanan hasil produksi juga hanya berlangsung dalam jangka pendek.