WahanaNews-Sumut | PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) dan PT PLN Persero resmi menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk bersama-sama mendukung agenda pemerintah dalam percepatan transisi energi di Indonesia, sebagai salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Edwin Syahruzad selaku Direktur Utama PT SMI dan Sinthya Roesly selaku Direktur Keuangan PLN, disaksikan oleh Wakil I Menteri Badan Usaha Milik Negara, Pahala Nugraha Mansury pada acara State Owned Enterprise (SOE) International Conference 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Selasa, (18/10/2022).
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Kolaborasi antara PT SMI dan PLN ini akan fokus pada pengembangan skema pembiayaan dan investasi sehubungan dengan program transisi energi yang sedang dilakukan oleh PLN, termasuk namun tidak terbatas pada program early retirement proyek pembangkit listrik tenaga uap.
Energy Transition Mechanism (ETM) merupakan sebuah mekanisme transisi dari penggunaan batu bara sebagai sumber energi ke energi baru terbarukan, dengan tujuan untuk mencapai target pemerintah dalam pengendalian emisi gas rumah kaca menjadi sebesar 31.89% dengan usaha sendiri di tahun 2030, serta pencapaian emisi nol bersih pada 2060. Salah satu sektor yang dapat berkontribusi langsung dalam penurunan emisi gas rumah kaca ini adalah sektor energi dimana sektor ini menggunakan batu bara sebagai sumber energi, yang memiliki dampak emisi karbon cukup tinggi. Sehingga diperlukan kolaborasi para pemangku kepentingan untuk bersama melakukan transisi energi ini pada berbagai sektor kerjasama baik sosial, lingkungan, teknologi, hingga pembiayaan.
Menyusul penunjukkannya sebagai Country Platform Manager ETM berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 275/KMK.010/2022 tentang Penugasan Kepada Perusahan Perseroan (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur Dalam Rangka Pemberian Dukungan Fiskal Melalui Kerangka Pendanaan dan Pembiayaan Untuk Percepatan Transisi Energi di Sektor Ketenagalistrikan, PT SMI memiliki mandat dan kewenangan untuk berkolaborasi dengan berbagai institusi dan para pemangku kepentingan untuk menyusun kerangka pembiayaan dan investasi program ETM. Rencananya, skema pembiayaan dan investasi untuk ETM akan dirancang oleh PT SMI melalui skema blended finance atau pendanaan campuran baik yang berasal dari kombinasi dana pemerintah Indonesia melalui skema spesifik, dana multilateral, dan dana komersial yang berasal baik melalui pinjaman maupun instrumen pasar modal.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Sebagaimana disampaikan Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad pada sesi diskusi panel ETM, Country Platform Manager ETM bertugas mengelola mekanisme transisi energi Indonesia, yang dapat bersumber dari pendanaan komersial dan non-komersial secara berkelanjutan, seperti pendanaan dari Indonesia sovereign wealth fund, serta pembiayaan dari lembaga donor/filantropis, lembaga multilateral/bilateral, dan lembaga internasional lainnya. Kerjasama dengan PLN dalam membiayai program transisi energi ini tentu akan melibatkan berbagai pihak dalam skema blended finance.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN dan PT SMI akan bersama-sama menyusun skema atas rencana pembiayaan dan investasi dari early retirement guna mendukung percepatan transisi dari batu bara ke energi terbarukan.
“PLN akan mendukung inisiatif tersebut melalui penyediaan informasi proyek terkait Energy Transition Mechanism (ETM) dan pemenuhan persyaratan untuk memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT SMI dan/atau pihak ketiga yang menjadi mitra PT SMI,” pungkasnya.