WahanaNews-Sumut | PT PLN (Persero) UIW Sumatera Utara (Sumut) melalui transformasi yang dicanangkan oleh perusahaan terus menerus melakukan perbaikan dari segi kehandalan jaringan dan juga pelayanan.
Kali ini melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rantau Prapat yang merupakan unit pelaksananya, PLN berhasil mengakuisisi beban listrik PT Kurnia Mitra Sawit dengan daya pelayanan sebesar 1.110.000 VA, di mana perusahaan ini sebelumnya menghasilkan dan mengkonsumsi listrik secara mandiri lalu sekarang beralih menggunakan listrik dari PLN atau sering dikenal dengan istilah Captive Power Acquisition di PLN.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga listrik (SPJBTL) ini langsung dilakukan, Rabu (05/10/2022) dilakukan antara Manager PLN UP3 Rantau Prapat, Refa James Simatupang dan Direktur PT Kurnia Mitra Sawit, Eddy Man Lim dengan daya I3/1.110.00 VA dan disaksikan langsung oleh General Manager PLN UIW Sumatera Utara, Tonny Bellamy.
General Manager PLN UIW Sumatera Utara, Tonny Bellamy mengatakan bahwa langkah ini merupakan salahsatu langkah preventif yang dilakukan oleh PLN selain untuk meningkat penjualan, langkah ini juga untuk mengakuisisi penggunaan pembangkit-pembangkit atau genset oleh pabrikan/industry yang mereka pelaku industry) pakai secara mandiri. Sehingga pemakaian listrik industri cukup menggunakan listrik PLN yang sudah lebih ramah, aman dan Handal.
“Saat ini suplai listrik PLN untuk wilayah Sumatera Utara sudah surplus, di mana 50% dari pembangkit yang ada di Sistem Sumatera sudah menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) sehingga sudah ramah lingkungan. Jadi kami menyarankan kepada para pelaku industry yang lain untuk beralih menggunakan listrik PLN,” ujar Tony.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Direktur PT Kurnia Mitra Sawit, Eddy Man Lim, mengatakan bahwa sebelumnya pihak perusahaan menggunakan listrik untuk operasional pabrik secara madiri dengan pembangkit yang dimiliki perusahaan, namun saat ini beban operasional sudah tinggi dan diputuskanlah untuk beralih ke listrik PLN. “Kami harap dengan beralih ke listrik PLN, listrik untuk produksi lebih handal dan dapat menekan biaya operasional kami menjadi lebih murah," ujar Eddy.
Lebih lanjut Tonny menyampaikan kepada pelanggan untuk menggunakan Aplikasi PLN Mobile dalam hal pelayanan baik gangguan maupun keluhan terkait dengan listriknya, karena layanan PLN Mobile sudah real time dan dapat dipantau oleh Manajemen sehingga apabila ada keluhan yang tidak terselesaikan di Unit, Manajemen dapat menegur dan menanyakan status laporannya.
“Apabila ada kendala listrik langsung saja ambil HP, buka aplikasi PLN Mobilenya lalu laporkan gangguannya. Karena Saya dan Manager disini bisa memantau kalau ada gangguan yang belum diselesaikan, “tutur Tonny. Selanjutnya acara dilanjut dengan diskusi-diskusi ringan antara Manajemen PLN dengan pihak PT Kurnia Mitra Sawit. [rum]