WahanaNews-Sumut | Dampak dari hadirnya spesies ikan predator “Red Devil” di perairan Danau Toba dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus turun untuk melihat dan menanyakan langsung nelayan tradisional di Desa Lumban Gaol, Tambunan, kemarin, untuk mendapatkan informasi mengenai jenis ikan dan dampak yang ditimbulkannya.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu nelayan bernama Reynold Tambunan saat ditanya langsung oleh Bupati Poltak Sitorus menyampaikan bahwa keberadaan ikan ini sangat meresahkan dan mengganggu, dimana ikan ini merupakan pemangsa alami bagi telur dan benih dari ikan ikan yang ada di Danau Toba yang mengakibatkan hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan drastis.
Baca Juga:
Polres Simalungun Berhasil Meringkus Pelaku Judi Online di Raya Kahean, Simalungun, Berkat Informasi Masyarakat
Senada dengan Reynold, Nikson Tambunan yang juga merupakan salah satu nelayan mengatakan bahwa dalam kurun tiga tahun terakhir hasil tangkapan ikan drastis menurun diakibatkan benih dan telur telur ikan menjadi makanan bagi ikan tayo tayo (penamaan yang diberikan masyarakat) dan harapannya pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mengatasinya.
Hal lain yang merugikan bagi masyarakat adalah bahwa spesies ikan ini tidak memiliki nilai ekonomis karena tidak laku dipasarkan oleh karena rasanya yang kurang dan terlalu banyak duri.
Bupati Poltak Sitorus melalui kunjungan ini menyampaikan kepada nelayan bahwa permasalahan ikan predator yang ada saat ini juga pasti dialami oleh nelayan nelayan lain disekitar Danau Toba maka Pemerintah Kabupaten Toba akan segera berkoordinasi dengan Pemkab yang berada disekitaran Danau Toba dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk dapat mengambil langkah agar ikan ini dapat dimusnahkan. [rum]