Sumut. WahanaNews.co, Medan - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Pematang Siantar berkolaborasi untuk mendorong pencapaian target Net Zero Emission tahun 2060. Keduanya menyerahkan mesin tenun ulos elektrik kepada Kampung Tenun Ulos di Tozai Baru Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Pelaksanaan penyerahan mesin ini melibatkan Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, Rizal Sirait, Walikota Pematang Siantar dr. Susanti Dewayani, SpA, ketua Dekranasda H. Kusuma Erizal Ginting, SH, serta Manager PLN UP3 Pematang Siantar Hasudungan Siahaan pada Rabu (11/10/2023) kemarin.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Rizal Sirait mengungkapkan bahwa mesin tenun ulos elektrik ini merupakan inovasi untuk memudahkan produksi dan pemasaran ulos bagi pengrajin. Inovasi ini akan meningkatkan produksi, dari hanya dua kain ulos menjadi lima dengan menggunakan mesin elektrik.
Walikota Pematang Siantar dr. Susanti mengapresiasi dukungan PLN UID Sumatera Utara berupa alat tenun elektrik yang membantu pengrajin ulos di Pematang Siantar. Ulos menjadi oleh-oleh khas Sumatera Utara.
Susanti menyatakan bahwa bantuan ini merupakan kolaborasi konkrit antara PLN dan Pemerintah Kota Pematang Siantar untuk meningkatkan perekonomian pengusaha ulos di kota tersebut.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Di sisi lain, General Manager PLN UID Sumatera Utar, Awaluddin Hafid, menyampaikan bahwa Pematang Siantar memiliki 2436 pengrajin ulos. Dengan menggunakan mesin tenun elektrik, produksi ulos akan meningkat guna memenuhi permintaan di Sumatera Utara.
Mesin tenun elektrik ini sangat berguna untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan pasar, baik dalam acara adat maupun sebagai oleh-oleh bagi wisatawan domestik dan internasional. Awaluddin menambahkan bahwa mesin ini juga efisien dalam konsumsi daya, yaitu hanya 7,3 kwh untuk memproduksi 1 kain ulos.
Nikodimus Ritonga, salah satu pengrajin ulos, mengapresiasi bantuan mesin tenun elektrik dari PLN yang membuat produksi semakin efisien. PLN juga mendukung pengrajin dengan menyediakan fasilitas pemasaran lewat fitur Marketplace di PLN Mobile. Hingga saat ini, sudah 14 kain ulos terjual dengan penghasilan Rp3,8 juta.