WahanaNews-Sumut | Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyalurkan bantuan program Kartu Prakerja kepada 119.494 peserta sebesar Rp 289,85 Miliar terindikasi tidak tepat sasaran.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite justru menilai BPK tidak cermat karena temuan kelompok buruh kartu prakerja ini sudah menjangkau masyarakat terutama kelompok buruh dengan baik, terutama sangat membantu apalagi saat situasi pandemi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Bagaimana dibilang tidak tepat sasaran, kita bisa check manfaatnya sekarang. Sudah 32 angkatan yang dibantu dan ini menghasilkan enterpreneur baru di Indonesia. Utamanya pada masa pandemi sangat menolong. Teman-teman buruh di seluruh Indonesia merasakan itu. Sehingga menurut kami kurang tepat hasil temuan BPK itu," kata Arnod dalam keterangan yang diterima, Sabtu (11/6/2022).