WahanaNews-Sumut | Bupati Toba Poltak Sitorus bersama petani Dusun Dua, Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara melaksanakan panen perdana jagung di demplot binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Senin (25/7/2022).
Seusai panen perdana pada demplot tersebut, Siti Sumarni Manurung bersama beberapa masyarakat petani bangga menghargainya dengan senang hati mereka di atas Bapak Bupati Toba dan rombongan dengan menyaksikan keberhasilan panen jagung dengan luas lahan 11 rante.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Bahwa kami masyarakat petani khususnya di Desa Sionggang Tengah Dusun Dua telah melaksanakan tanam jagung dua kali dengan menggunakan Bibit Pioneer 32 dan memakai pupuk ponska, urea serta pupuk organik sebagai tambahan," kata Siti memberikan keterangan.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba, TH Sitorus dalam laporan singkatnya menyampaikan bahwa Dinas Pertanian dan Dinas Ketapang telah membuat kegiatan dalam menyukseskan program Tanam dua kali dan panen dua kali.
Lebih lanjut TH. Sitorus menyampaikan bahwa lokasi ini merupakan lahan percontohan (deplot) memanfaatkan lahan masyarakat sebagai salah satu cara untuk menunjukkan cara tanam yang baik dengan bibit yang terbaik agar hasil maksimal dengan pengguna pupuk yang minimal.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Dilaporkan pula bahwa sebelumnya telah dilaksanakan proses ubinan jagung sebanyak tiga kali bersama BPS Kab Toba di lahan 11 rante dengan hasil ubinan rata-rata 8,86 ton per hektar.
Senada dengan permintaan Riada Sirait akan kebutuhan bibit jagung, Kades Sionggang Tengah, Petani Deli Manurung mengharapkan ada bantuan benih dan pupuk dari Pemkab kepada masyarakat khususnya di Desa Sionggang Tengah.
Karena memiliki ketakutan akan ketidakstabilan harga jagung dan juga kekurangan alat pemanenan jagung karena kekurangan tenaga petani dalam panen jagung.
Hal tersebut, Bupati Poltak Sitorus mengatakan akan tetap mengupayakan tersedianya bibit melalui komunikasi dengan perusahaan dan distributor mengingat bibit P32 lebih cocok untuk ditanam.
Mengenai pupuk yang sudah menjadi masalah, Bupati Poltak Sitorus mengajak petani menggunakan pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan pupuk urea dan ponska.
"Caranya dengan mulai melakukan pertanian untuk memanfaatkan kotoran dan diolah menjadi kompos sebagai pelengkap pupuk kimia agar kita tidak ketergantungan," kata Bupati Poltak.
Dikatakannya lagi, bahwa masyarakat harus punya peternakan baik ternak kerbau, lembu, babi ataupun ayam karena dari sana masyarakat bisa mendapatkan banyak manfaat.
"Pemerintah akan membantu pengajuan kredit KUR di bank untuk modal pertanian dan kami siap berkoordinasi dengan pihak bank," ujar Bupati Poltak menambahkan.
Sedangkan permintaan alat pemanenan jagung, Bupati Poltak akan mempertimbangkan karena sebelumnya Pemkab telah mengajukan alat pemipil jagung dan telah diserahkan per kecamatan.
"Kita akan memasukkan ini ke dalam catatan untuk menjadi alat pemanen jagung," katanya lagi.
Bupati Poltak juga mengucapkan terima kasih kepada para petani karena telah melaksanakan panen bersama dengan hasil yang sangat memuaskan.
Ia pun mengingatkan agar batang jagung juga harus dimanfaatkan karena bisa jadi bahan pupuk organik.
Turut hadir dalam kegiatan panen jagung tersebut Staf Ahli Bidang SDA Darwin Sianipar, Kadis Ketahanan Pangan Sahat Manullang, Kadis PMDPPA Henry Silalahi, Plt. Kadis Sosial Sudirman Sirait, Plt. Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, Plt. Camat Lumban Julu Herta Simanjuntak dan undangan lainnya. [rum]
Ikuti update berita pilihan dan breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik t.me/WahanaNews, lalu join.