WahanaNews-Sumut | Pilpres 2024 masihlah 3 tahun lagi, tapi aroma dukung mendukung udah digaungkan oleh sebagian kecil relawan Jokowi ke arah Ganjar Pranowo.
Memang hak setiap organisasi mendukung siapapun dan siapapun berhak untuk dicalonkan menjadi Bakal Calon Presiden untuk periode 2024 SD 2029.
Baca Juga:
WG Pelaku Pencabulan Terhadap Pelajar Berhasil Diringkus di Dolok Silau
"Itu adalah Hak Demokrasi setiap organisasi dan setiap warga negara. Tetapi marilah kita kembali kepada etika dan kepantasan, secara etika belum pantas kita mendukung siapapun," ucap Albert Soekanta Ketua Umum Relawan padamu'negeri (Relawan Jokowi 2 Periode), kepada WahanaNews-Sumut kemarin.
Para tokoh Nasional banyak yang pantas untuk dicalonkan menjadi Bakal Calon Presiden setelah era Jokowi. Begitu juga setiap Partai punya mekanisme dan tata cara mencalonkan seseorang menjadi bakal calon Presiden nantinya.
"Untuk hal itu mari kita hormati mekanisme setiap Partai dan memang belum saatnya dukung mendukung tokoh menjadi bakal calon Presiden," sebutnya.
Baca Juga:
Marlena Pensiunan BUMN Ditemukan Tewas Di perkebunan sawit
Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Prabowo, Anies Baswedan dan tokoh-tokih lainya punya hak untuk dicalonkan pada Pilpres 2024. Biarlah tokoh-tokoh tersebut menyelesaikan tugasnya sesuai dengan jabatannya masing-masing. Begitu juga dengan halnya seperti Muhaimin Iskandar, Rhoma Irama dan segudang tokoh-tokoh lainnya.
Tahun ini bukanlah waktu yang tepat, malah menggangu Demokrasi dan memanaskan suhu politik. "Marilah kita bahu membahu mencegah dan memberantas Covid-19. Lebih penting memberantas Covid-19 daripada dukung mendukung. Dukung mendukung waktunya adalah di 2022 akhir atau 2023," ucapnya.
Wacana lain yang digaungkan adalah mengubah UUD (amandemen) jabatan Presiden menjadi 3 periode juga kurang baik, hal ini akan mengembalikan masa jabatan seperti jaman orde lama dan orde baru.