Sumut.WahanaNews.co, Labuhanbatu Utara - Terkait adanya laporan warga mengenai kelangkaan bahan pokok beras di pasar yang berada di Kecamatan Aek Kuo, mendapat laporan itu, Team Pemkab Labuhanbatu Utara (Labura) melalui Dinas Ketahanan Pangan langsung melakukan pengecekan terhadap sejumlah distributor , grosir dan toko bahan pokok, Selasa (26/2023).
Petugas melakukan pengecekan di dua pasar yang berada di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Aek Kuo dan Aek Natas, disana petugas tidak menemukan kelangkaan, namun harga beras selama dua bulan belakangan ini justru terus mengalami kenaikan.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Salah seorang pedagang sembako di Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo, Sri Endang Hutahuruk mengatakan, bahwa tidak ada kelangkaan bahan pokok jenis beras justru setiap minggu harga beras terus mengalami kenaikan sekitar Rp2000 ribu rupiah per kilogram.
Sambung Sri, saat ini harga beras medium naik, seperti beras merek Napoleon naik menjadi Rp149.000 per karung dengan berat 10 kg, merek Sahabat Tani Rp138.000 per karung dengan berat 10 kg dan merek lainnya juga mengalami kenaikan. Untuk mengantisipasi terjadinya penurunan harga beras di pasaran, pedagang terpaksa mengurangi stock penjualan.
Sementara itu, Plt Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Labura, Agus Suroyo menjelaskan setelah mendapat laporan terkait kelangkaan beras di pasaran. Petugas dari dinas terkait langsung turun dan cek ke sejumlah distributor, grosir dan toko menjual sembako, ternyata tidak ditemukan kelangkaan dan untuk menekan kenaikan harga beras saat ini pemerintah sedang menyalurkan bantuan cadangan pangan kepada keluarga penerima manfaat.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Dan untuk menstabilkan harga beras di pasaran, bulog telah membuka out let penjualan beras medium kepada masyarakat luas, dengan syarat harus memilik npwp dan izin usaha dapat dating langsung ke Kantor Bulog cabang Rantauprapat, pedagang dapat menjual beras Medium dengan harga het sebesar Rp11.500 / kg dengan kemasan 5 kg.
[Redaktur : Irvan Rumapea]