WahanaNews-Sumut | Menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), harga karet alam tingkat petani di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dibanderol pada kisaran Rp 9.300 hingga Rp 9.500 per kilogram. Padahal, 2 minggu sebelumnya, harga karet alam di tingkat pengumpul masih berada pada kisaran Rp 10.000 hingga Rp 10.500.
Harga yang melandai, membuat sejumlah petani karet mengeluh. Kenaikan harga yang diharapkan menuju harga normal sekitar Rp 15 per kg, tak kunjung terwujudkan. Sementara harga kebutuhan pokok sehari-hari mulai merambat naik.
Baca Juga:
Masinton Pasaribu Polisikan Wakil Ketua DPRD Tapteng Soal Tuduhan Kancing Baju Copot
Mendrofa, warga Kecamatan Pinangsori, mengaku kelimpungan. Petani karet yang berpenghasilan 60 kg per minggu ini tidak bisa berbuat banyak dengan harga karet yang masih berada pada level rendah itu. Ia hanya bisa pasrah, walau tidak mendapatkan harga yang remuneratif.
"Kita bingung tak bisa berbuat apa-apa. Untuk menutupi kebutuhan rumah tangga saja kurang. Belum lagi harga kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru yang cenderung naik" keluh Darto, usai menjual getah hasil deresannya di pekan Pinangsori, Sabtu (24/12/2022).
Ia berharap, pemerintah dapat memperhatikan keberlangsungan hidup petani karet untuk menyesuaikan harga karet dengan harga kebutuhan rumah tangga lainnya. Mendrofa meyakini, jika harga karet bisa mencapai harga normal, petani akan bisa hidup dengan tenang, dan tidak terlilit utang di sana-sini, akibat menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca Juga:
Sempat "Dibegal" KPU Tapteng, Peluang Masinton-Mahmud Ikuti Kontestasi Pilkada 2024 Terbuka Kembali
"Harapan kita adalah penyesuaian harga, agar para petani karet bisa nyaman," ujarnya.
Amatan awak media di pasar jual beli getah di Kelurahan Pinangbaru, Kecamatan Pinangsori, Tapteng, aktivitas jual beli getah lumayan sibuk. Pasalnya, petani karet dari dua Kecamatan yakni Kecamatan Pinangsori dan Kecamatan Lumut, menjual getah untuk yang terakhir kalinya, menjelang perayaan Natal 25 Desember.
Walau harga yang menurun, petani karet tidak punya pilihan lain. Mereka terpaksa menjual getah demi mempersiapkan penyambutan suka cita Natal dan Tahun Baru. [tum]