Sumut.WahanaNews.co, Madina - Sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat Mandailing Natal bersama oknum anggota DPR RI DPR RI Fraksi PAN, inisia SPD menuai Kecaman, pada Jum'at (06/10/2023) di Desa Panyabungan Tonga, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal.
Dalam undangan yang disebarkan oleh panitia kegiatan acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut, setelah acara dibuka, diawali dengan beberapa kata sambutan dari tokoh masyarakat seperti dari alim ulama dan lain-lain.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Acara sempat tertunda karna menunggu kedatangan salah satu anggota dewan yang berlangsung kurang lebih 2 jam sehingga masyarakat banyak yang mengeluh dan merasa bosan menunggu kedatangan salah satu orang yang dihormati tersebut.
Setelah sekian lama menunggu anggota dewan dari fraksi PAN tersebut akhirnya datang sekitar pukul 11.45 WIB di saat waktu azan mulai tiba dan masyarakat yang kebanyakan dari kaum laki-laki sudah mulai pada pulang untuk melaksanakan sholat jum'at.
Meski demikian Acara tetap di lanjutkan untuk menghargai anggota dewan tersebut, kemudian membuka kegiatan Sosialisasi kepada masyarakat.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Selanjutnya, kaum ibu-ibu di suruh untuk maju ke depan dan di suruh joget-joget yang diduga dengan tujuan kampanye sementara tempat kegiatan itu berada di depan masjid Al-Abror Sibaroar sehingga banyak masyarakat yang menilai anggota DPR RI tersebut tidak mempunyai adab terhadap tempat ibadah.
Setelah beberapa saat berjoget-joget bersama ibu-ibu, sempat terjadi adu mulut beberapa warga dengan rombongan anggota DPR tersebut, tapi sangat disayangkan kegiatan berjoget tetap berlanjut sampai lagu habis di putar.
Atas kejadian ini, 2 aktivis mahasiswa memberikan komentar bahwa kegiatan tersebut sangat tidak bermoral untuk ukuran anggota DPR RI, yang notabennya harus memberikan teladan dan penjelasan kepada masyarakat justru malah sebaliknya.
Salah satu aktivis mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pajarur Rohman yang juga Ketua Naposo Bulung Desa Panyabungan Tonga mengutuk keras kegiatan tersebut serta meminta kepada anggota DPR RI itu untuk minta maaf kepada semua warga Panyabungan Tonga karna tindakannya dinilai tidak mempunyai adab.
Hal yang sama juga dikatakan, aktivis HMI MPO Madina Muhammad Zulfahri yang juga Sekretaris Naposo Bulung Desa Panyabungan Tonga sangat menyangkan tindakan tersebut. Selaku anggota DPR RI sudah seharusnya bisa melihat kondisi sebaik mungkin bukan malah membabat habis setiap kondisi untuk kepentingan tersendiri tanpa ada pertimbangan.
"Kami juga tidak membenarkan serta mengutuk tindakan tersebut dan kami harapkan anggota DPR RI tersebut untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Desa Panyabungan Tonga. Kami juga berharap kejadian tersebut tidak terulang di Desa dan wilayah yang lain," tegasnya.
[Redaktur : Irvan Rumapea]