WahanaNews-Sumut | Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PB PERTI), Buya HM Syarfi Hutauruk, mengajak masyarakat Minang yang ada di perantauan agar senantiasa menjaga dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah dalam segala sendi kehidupan bermasyarakat.
Seruan tersebut disampaikan Syarfi dihadapan seratusan masyarakat Minang perantauan di Kota Gunung Sitoli, Nias, saat memberikan kuliah agama di Masjid Islamiyah, Kota Gunung Sitoli, Rabu (25/1/2023) malam.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Tampil dengan stelan baju koko putih dengan bawahan celana bahan hitam, Buya Syarfi menggugah semangat masyarakat urang awak, tentang hakekat pentingnya menjaga kekompakan, persatuan dan kesatuan dalam segala persfektif.
Mantan Walikota Sibolga periode tahun 2010-2021 ini mengatakan, masyarakat Minang sudah dikenal hingga seantero nusantara, sebagai masyarakat yang ramah dan sopan serta memiliki pemahaman agama islam yang baik.
Selain itu, kata Buya Syarfi, karakteristik orang Minang sebagai pedagang dan perantau memperkuat pelabelan bahwa masyarakat Minang adalah masyarakat yang kuat, pekerja keras dan memiliki tanggungjawab yang besar.
Baca Juga:
Kapolres Binjai Silaturrahmi Bersama Tokoh Etnis Kota Binjai
"Oleh karena itu, untuk menjaga dan mempertahankan karakteristik yang positif tersebut, masyarakat Minang harus menjadikan ukhuwah Islamiyah sebagai pondasi agar tidak mudah dicabik-cabik oleh kepentingan sesaat orang-orang yang tidak bertanggungjawab," ucap Buya Syarfi.
Masih kata mantan anggota DPR RI ini, meskipun ada pepatah mengatakan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, namun masyarakat Minang tidak menghilangkan identitas keislaman dan keminangannya, saat hidup merantau di negeri lain.
"Masyarakat Minang di perantauan seperti para duta yang membawa dan menyebarkan nilai-nilai Islam dilingkungannya dan menjadi contoh tauladan yang baik dalam membangun interaksi sosial ditengah-tengah masyarakat," papar suami anggota DPR R, Hj Delmeria ini.
Buya Syarfi mengaku, meskipun terlahir sebagai orang batak, namun Syarfi banyak belajar tentang karakteristik dan semangat masyarakat Minang dalam menjalani hidup.
Sebagai orang batak, lanjut Buya Syarfi, sejak SMP hingga Perguruan Tinggi hidup merantau di tanah Minangkabau, beliau memegang prinsip budaya masyarakat Minang dalam merantau yang tujuannya untuk mengubah nasib dimasa depan.
"Alhamdulillah, prinsip masyarakat Minang itu yang membawa saya kepada perubahan dari waktu ke waktu, dalam segala aspek baik pekerjaan, karir politik dan rezeki," ulasnya.
Syarfi pun menyebutkan, banyak orang yang bukan Minang berhasil diperantauan karena memegang prinsip masyarakat Minang. Maka, orang Minang memiliki tanggungjawab moral untuk lebih berhasil di perantauan berdasarkan prinsip dan budaya Minangkabau yang menjadi jati dirinya.
"Untuk mewujudkan itu semua, kunci utamanya adalah ukhuwah Islamiyah. Mari Kita perkokoh persaudaraan diantara kita dengan ikatan persaudaraan yang Islami. Kita kesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada, dan kita ikat kekompakan dan kebersamaan kita dengan ukhuwah Islamiyah," pungkas Buya Syarfi Hutauruk.
Sementara itu, ketua BKM Islamiyah Kota Gunung Sitoli, M Syofyan Chaniago, didampingi sekretaris BKM, Krisna Safindo, menyampaikan terimakasih atas kehadiran Ketua Umum PB PERTI ke Kota Gunung Sitoli, khususnya ke Masjid Islamiyah.
Buya HM Syarfi Hutauruk menjadi Ketua Umum PB PERTI pertama yang berkunjung ke Kepulauan Nias, sejak organisasi yang didirikan oleh Syeikh Sulaiman Ar Rasuli tersebut berdiri tahun 1928.
"Kehadiran beliau merupakan sebuah kesempatan langka, dan kami atas nama BKM Islamiyah serta seluruh jamaah mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan wejangan yang beliau sampaikan dalam kuliah agama tadi. Mudah-mudahan, Buya Syarfi tepat sehat wal afiat dan dapat kembali berkunjung ke tempat kami ini dikesempatan lain," tukasnya. [tum]