WahanaNews-Deliserdang | Keberagaman kebudayan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa. Hal itu sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan Indonesia di tengah dinamika perkembangan dunia.
Namun seiring berjalannya waktu, masuknya budaya asing yang terus berkembang kerap menimbulkan banyak pengaruh dan memberi dampak positif dan negatif pada masyarakat dan generasi muda.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Salah satu upaya untuk melestarikan budaya Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, yaitu dengan memberikan pertunjukan yang mampu membuat masyarakat semakin cinta budaya. Salah satunya melalui pagelaran Wayang Kulit dan Ketoprak Dor ini," ujar Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang HM Ali Yusuf Siregar pada Pagelaran Wayang Kulit dan Ketoprak Dor dalam rangka Tasyakuran Desa se-Kecamatan Sunggal Tahun 2023 di Lapangan Sepakbola Pertamina, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Sabtu (5/8/2023).
Pagelaran tersebut, selain untuk mengenalkan dan meningkatkan kepedulian akan kebudayaan dan tradisi leluhur, juga sebagai sarana mempererat jalinan silaturahmi dalam membina dan membangun masyarakat, terutama dalam menciptakan suasana positif sehingga tercipta rasa kebersamaan dan kerukunan antar sesama.
"Karenanya, saya ingin mengajak seluruh masyarakat, khususnya Kecamatan Sunggal untuk terus semangat dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah, sehingga Wayang Kulit dan Ketoprak Dor tetap eksis dan tumbuh subur di tengah arus perkembangan zaman," ajak Wabup.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Dengan adanya pagelaran itu juga, sambung Wabup, membuat masyarakat terhibur, seni dan budaya lestari dan pembangunan bisa terlaksana dengan baik.
"Agar apa yang menjadi cita-cita bersama untuk mewujudkan Deli Serdang yang maju dan sejahtera dengan masyarakatnya yang religius dan rukun dalam kebhinekaan dapat segera terwujud," kata Wabup.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Pelestarian Budaya Sumut, Syukron Edy Msi mengatakan kelestarian budaya selain menaikkan ekonomi kerakyatan, juga menaikkan Indek Budaya Sumatera Utara di tingkat nasional. Selama ini, Sumatera Utara menempati urutan 22 secara nasional dari 38 provinsi se-Indonesia.