WahanaNews-Sumut | Suku Batak salah satu suku terbesar di Indonesia. Dimana Suku Batak yang dikenal adat budaya yang masih kental itu terlihat pada setiap acara adat maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari hari suku Batak tetap memegang teguh "Dalihan Natolu" yakni "Somba marhula -hula, Elek Marboru, Denggan mar dongan tubu".
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Salah satu dari cara pemanggilan, dimana akan terlihat, Siapa pihak Ompung (Kakek) Orang tua laki-laki dari ibu kita Tulang (Paman), Amang boru (Pihak yang menikahi perempuan Batak), Bapak Tua (Abang dari bapak kita), Amang Uda (Adik dari Bapak), Tunggane (Abang atau adik laki dari istri kita), Lae (yang mengambil adik atau kakak perempuan kita, Ito (Saudara kita perempuan).
Keunikan kultur Batak dan budaya Batak yang masih lestari membuat banyak masyarakat diluar batak tertarik dan ingin mempelajari dan bahkan sampai melakukan penelitian.
Hal tersebutlah yang menggugah Hati seorang Harry Boss Sidabutar dalam satu tahun terakhir, dimana ia ingin menyatukan hati suku batak akan perayaan Tahun Baru Batak (Artia Sipaha Sada).
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
"Saya ingin kiranya, kita sebagai suku Batak dapat merayakan Tahun baru Batak, dimana suku Batak dalam kalendernya tidak mengikuti kalender masehi. Melainkan, awal bulan bagi suku Batak bukan Januari seperti penanggalan tahun masehi namun di bulan Maret, tepatnya ditanggal 3 maret," ujar Harry Boss Sidabutar pada WahanaNews-Sumut, Rabu (26/1/2022).
Lebih lanjut, Harry Boss Sidabutar pemerhati pariwisata dan pelaku pariwisata menambahkan bahwa perayaan Tahun baru batak ini tidak melihat apa agama yang dianut. Namun yang merasa dirinya bagian dari suku batak dan kecintaan akan suku batak dan budayanya.
"Coba kita lihat suku Tionghoa mereka ada ragam agama, dimana ada yang Budha, Konghucu, Khatolik, Protestan, Islam. Namun ketika Tahun barunya IMLEK, mereka bersatu dalam merayakan Tahun baru bangsa nya," paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam perayaan Tahun Baru Batak berlangsung selama 2 (dua) hari dari tanggal 3-4 maret 2022.
Perayaan Tahun baru ini direncanakan dibuka oleh Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, Dalam kegiatan nanti akan ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan seperti pemilihan Ucok dan Butet , kontes pemilihan busana batak, kembang api, pemasangan meriam bambu dan ada beberapa atraksi lain.
"Biaya kegiatan perayaan Tahun baru Batak ditaksir berkisar Rp 600 juta, Namun dana perayaan ini nanti nya kita upayakan dari Sponsor,Donatur dan yang buka hatinya. Untuk sementara ini, biaya persiapan kami lakukan dengan biaya sendiri sendiri dulu dan patungan dalam proses pelaksanan kegiatan menyambut Tahun baru batak, dan juga kita minta dukungan dari Pemerintah kabupaten Samosir agar kegiatan ini dapat berlangsung Sukses" lanjut Harry Boss yang juga ketua Panitia perayaan Tahun Baru Batak.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung kemajuan pariwisata kawasan danau toba. khususnya kepariwisataan di kabupaten Samosir, dan juga salah satu menggali budaya batak, serta membangkitkan akan generasi muda batak agar lebih mencintai budaya batak.
"Kita tidak buat undangan khusus, Namun kita lakukan pemberitahuan bersama teman teman melalui media baik itu. Facebook, Wa grup, instagram, dan bantuan rekan rekan media. agar tersampaikan pada masyarakat, dan perlu saya tambahkan kegiatan perayaan dari tanggal 3-4 maret nanti, dimulai di jam 18.00 WIB dan berakhir di jam 18.00 WIB esoknya," ujar beliau.
Harry Boss Sidabutar juga menyampaikan bahwa dalam kegiatan perayaan Tahun Baru Batak nanti nya akan dihibur artis batak dari luar dan lokal serta band luar dan lokal dan untuk saat ini kita mulai dulu kegiatan di Desa Tomok kecamatan Simanindo dimana Tahun depan. berpindah tempat. [rum]