WahanaNews-Sumut | OSIS SMPN 1 Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, menggelar lomba latto-latto kategori anak usia 14 - 16 tahun. Kegiatan lomba dipusatkan di halaman SMPN 1 Sibabangun, Minggu (15/1/2023).
Permainan tradisional yang baru pertama kali diperlombakan di Kabupaten Tapanuli Tengah sejak viral beberapa waktu lalu ini, diikuti 67 peserta dari berbagai SD dan SMP yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Baca Juga:
Dokter Tak Sarankan Lato-lato Dimainkan Balita
Peserta diwajibkan melewati tanda-tanda yang disiapkan panitia. (foto/ist)
Antusias warga untuk menyaksikan lomba terlihat sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan membludaknya warga masyarakat yang memadati lokasi lomba, memberi support kepada jagoannya. Pemenang lomba ditentukan dari, skill, literasi seni dan durasi permainan.
Ketika babak final tiba, suara riuh latto-latto pecah bersama sorak sorai penonton. Berbagai ekspresi para peserta mengiringi suara bandul yang dibenturkan. Ada yang santai, tak sedikit pula yang tegang saat berjalan melewati tanda-tanda yang disiapkan panitia.
Baca Juga:
Simak! Anak Kecanduan Lato-lato, Ini 4 Hal yang Mesti Dilakukan Orangtua
Kepala SMPN 1 Sibabangun,
Oklin Marlina Silalahi, S.Pd, MM, mengatakan, selain menjadi ajang promosi sekolah, kegiatan lomba diharapkan mampu mendorong kembali anak-anak untuk memainkan permainan-permainan tradisional yang menyenangkan, sehat dan aman.
Menurutnya, sebagai salah satu alternatif permainan yang menggabungkan skill dan pengetahuan, permainan latto-latto bisa mengalihkan kecanduan anak-anak terhadap permainan digital. Permainan latto-latto bisa melatih konsentrasi, ketangkasan fisik, dan kepercayaan diri.
"Selain menjadi wadah penyaluran bakat, kegiatan ini kita harapkan bisa meminimalisir ketergantungan anak-anak terhadap handphone. Sebelumnya asik dengan game digital, sekarang ke latto-latto," ujar Oklin, yang didampingi panitia lomba Jefry Fantianus Hutabarat SH, Perdinand Hutagalung, dan Reny Anastasia Sitorus S.Pd.