WahanaNews-Sumut | Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan mengadakan Rapat kordinasi pemerintah (Rakorpem) di aula kantor camat meranti, Senin (05/06/2023) sekira pukul 09.00 WIB.
Dihadiri Camat Meranti, Sugeng Surya Saragih, Kaposiyan Meranti yang mewakili, Danramil 18 Meranti yang mewakili, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Meranti dan korwil instansi yang ada di Kecamatan Meranti.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Dalam Rakorpem itu, Kepala Desa (Kades) Sei Beluru, Rahim melaporkan terkait kurangnya debet air di sungai Sei Beluru di karenakan di tutupnya saluran sungai oleh pembangunan jalan tol.
"Di khawatirkan petani di Desa Sei Beluru dan desa- desa yang di lalui sungai tersebut gagal turun sawah karena tak ada air," ungkap Kades Sei Beluru.
Sambung Kades Sei Beluru, saluran air sungai Sei Beluru ditutup oleh pembangunan jalan tol yang mengakibatkan debet air tidak cukup.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Atas laporan tersebut, Camat Meranti Sugeng Surya Saragih, mengaku akan meninjau langsung tempat titik masalah tersebut.
"Kalau tidak halangan besok Selasa, 06 Juni 2023, saya bersama beberapa kepala desa akan langsung melihat titik permasalahannya, dari laporan Kepala Desa Sei Beluru yang di bendung itu wilayah Kabupaten Simalungun jadi kita harus kordinasi dengan pihak PUPR Provinsi," terang Camat Meranti.
Sementara dari penelusuran awak media di lapangan diketahui di aliran sungai yang di timbun oleh pembangunan jalan tol di Desa Aluntanjung berada di Kecamatan Pulau Bandreng Asahan, tampak penimbunan di buat gorong- gorong tetapi tidak maksimal. [Irvan]