Sumut.WahanaNews.co, Medan - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumut (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Provinsi Sumut), bahwa jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Sumut dari 4 pintu gerbang masuk pada bulan Agustus 2023 mencapai 20.94 atau mengalami kenaikan 18,90 persen.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin melalui live streaming, Senin (2/10/2023) di Medan, seraya menambahkan kunjungan tersebut mengalami peningkatan jika dibanding bulan Juli 2023 sebanyak 17.612 wisman.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Diakui Nurul Hasanudin, pada periode Januari - Agustus 2023, kunjungan wisman mengalami peningkatan sebanyak 387,88 persen bila kita lihat pada periode yang sama di 2022 yaitu dari 27.336 menjadi 133.368 kunjungan
Sedangkan untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumut pada Agustus 2023, sambung Nurul Hasanudin lagi, dengan rata-rata 46,86 persen, mengalami penurunan 3,15 poin jika dibandingkan di Juli 2023 sebesar 50,01 persen
Untuk rata-rata lama menginap tamu asing maupun tamu Indonesia pada hotel berbintang 1,50 hari selama Agustus 2023, turun 0,31 poin dibanding Juli 2023 sebesar 1,81 hari. Naiknya jumlah kunjungan wisman ke Sumut Agustus 2023 terhadap Juli 2023 dengan capaian 18,90 persen, tutur Hasan.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Peningkatan jumlah tersebut sesudah longgarnya masa pandemi Covid-19 dan adanya peningkatan aktifitas kerja yang searah dengan total kunjungan wisman masuk ke Indonesia Agustus 2023 sehingga mengalami peningkatan kenaikan sebesar 1,02 persen atau dari 1.121.189 kunjungan jadi 1.132.638 kunjungan.
Dari sepuluh negara pasar utama wisman pada bulan Agustus 2023, Malaysia masih mendominasi jumlah wisman datang ke Sumut, yaitu 52,91 persen diikuti Singapura 4,29 persen, Jerman 3,94 persen, Belanda 3,27 persen, Tiongkok 2,66 persen, Prancis 2,17 persen, Australia 2,03 persen, Filipina 1,58 persen, Inggris 1,43 persen dan India 1,34 persen.
Hal ini dapat kita lihat dari jumlah sepuluh negara sepuluh negara tersebut yakni 75,62 persen dari total kedatangan ke Sumut.
Jumlah kedatangan wisman selama Agustus 2023 dari sepuluh negara utama tersebut naik 33,06 persen dibanding bulan sebelumnya.
Wisman asal Filipina mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 401,52 persen dari 66 kunjungan pada Juli 2023 menjadi 331 kunjungan pada Agustus 2023.
Kenaikan ini diikuti wisman dari Malaysia 66,79 persen, India naik 41,41 persen, Jerman naik 39,06 persen, Tiongkok naik 30,21 persen, Singapura naik 20,83 persen dan Belanda naik 0,68 persen.
Sedangkan wisman dari Prancis mengalami penurunan 29,06 persen, diikuti dari Inggris turun 13,33 persen, dan wisman dari Australia turun 12,88 persen.
Sementara jumlah wisman dari sepuluh negara utama tersebut bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya naik sebesar 143,28 persen.
“Wisman dari Tiongkok mengalami kenaikan tertinggi 1.163,64 persen diikuti dari Filipina naik 845,71 persen dan kenaikan terendah wisman dari India naik 64,71 persen,” ucapnya
Dijelaskan Nurul Hasanudin lagi,
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumut bulan Agustus 2023 dengan mencapai rata-rata 46,86 persen, atau turun 3,15 poin dibanding Juli 2023 sebesar 50,01 persen. TPK Agustus 2023 naik 3,62 poin dari 43,24 persen Agustus 2022 menjadi 46,86 persen Agustus 2023.
Di bulan Agustus 2023, TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang 4 yaitu mencapai 60,03 persen, TPK hotel terendah terjadi pada hotel bintang 1 yang hanya mencapai 34,82 persen.
Kenaikan TPK hotel berbintang dibandingkan bulan lalu pada hotel bintang 1 naik sebesar 0,11 poin, sedangkan hotel bintang 4 turun 8,37 poin, hotel bintang 2 turun 4,96 poin, hotel bintang 3 turun sebesar 1,37 poin, dan hotel bintang 5 turun sebesar 0,21 poin.
Sementara itu, untuk Hotel non bintang menurut Hasan, klasifikasinya dibagi menjadi 4 kelas. TPK hotel klasifikasi non bintang di Agustus 2023 tercatat sebesar 25,26 persen.
Sedangkan untuk TPK tertinggi tercatat pada hotel kelas 3 yaitu mencapai 27,51 persen dan TPK terendah tercatat pada hotel kelas 1 yaitu 15,34 persen.
[Redaktur : Irvan Rumapea]