Beberapa capaian-capaian dalam rangkaian kegiatan ini diantaranya; Komitmen bersama seluruh kepala daerah se-Kepulauan Nias terkait peningkatan Indeks ETPD. Komitmen ini meliputi upaya bersama merubah pembayaran pajak, retribusi serta belanja pemerintah dari sebelumnya tunai menjadi non-tunai. Komitmen ini merupakan pertama kali dilakukan dan sekaligus menandai terciptanya sinergi lintas pemerintah daerah di Kepulauan Nias dalam memajukan wilayahnya melalui digitalisasi.
Kemudian, peresmian Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) untuk Gunungsitoli dan Nias Selatan. Penerbitan ini buah kerjasama antara pemerintah daerah dengan bank Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) BRI dan Bank Sumut.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
“KKPD merupakan Kartu Kredit yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas belanja APBD, ” tuturnya.
Melalui implementasi KKPD, belanja pemerintah daerah akan semakin mudah. Implementasi KKPD ini sekaligus dapat membantu umkm daerah dalam menerima pembayaran yang lebih cepat.
Lalu peningkatan plafon Kas Titipan Bank Indonesia di BNI Kota Gunungsitoli dari sebelumnya Rp 150 miliar menjadi Rp 250 miliar. Peningkatan ini merupakan upaya peningkatan layanan BI sehingga uang layak edar dapat lebih cepat didistribusikan di wilayah Kepulauan Nias.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
“Hal ini sekaligus menjadi indikator telah terjadinya peningkatan ekonomi yang konsisten terjadi di wilayah Nias selama ini,” beber dia.
Ada juga Peresmian QRIS di beberapa layanan pemerintah daerah maupun objek wisata di Kepulauan Nias.
QRIS di Kota Gunungsitoli meliputi layanan retribusi parkir, Rumah Potong Hewan (RPH) dan objek wisata museum Pusaka Nias. Di Kabupaten Nias Utara, peresmian QRIS dilakukan pada layanan retribusi parkir, PBB dan retribusi pasar.