Sumut.WahanaNews.co | Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta PGRI 20 Siborongborong melakukan pegelaran pentas seni awal mulanya Kekristenan masuk ke Daerah Tapanuli, di Terminal Siborongborong, Sabtu (19/11/2022) sekitar Pukul 18.00 Wib.
Pentas seni tersebut dihadiri masyarakat, perwakilan Cabang Dinas SMA/SMK Humbang Hasundutan-Tapanuli Utara dan unsur Muspika.
Baca Juga:
Pagelaran Pentas Seni SMA Negeri 6 Kota Binjai Berjalan Sukses
Kepala SMA Swasta PGRI 20 Siborongborong Drs. Alpa Simanjuntak., M.Pd, menuturkan Perjalanan (dalam Bahasa batak disebut Pardalanan) kristen protestan karya seni musikal berbasis penyebaran agama kristen pada masyarakat Batak Toba diperankan Siswa/i SMA Swasta PGRI 20 Siborongborong.
“Istilah pardalanan berarti perjalanan. Konsep operasional pardalanan yang dimaksud dalam hal ini merujuk pada suatu proses akulturasi kebudayaan batak toba dengan kebudayaan eropa yang dijembatani oleh adanya misi penyebaran agama kristen di tanah Batak oleh beberapa misionaris yang berasal dari eropa, tokoh penyebar agama Kristen Protestan di dDaerah Tapanuli yakni: Dr. IL Nomensen, Hairnius, Danchaert, Mateus Ricci,” ujar Alpa Simanjuntak.
Dijelaskan Alpa, perjalanan sebuah misi penginjilan hingga berdampak pada akulturasi budaya lokal tersebut kembali menarasikannya menjadi sebuah karya musikal.
Baca Juga:
Pentas Seni dan Potong Tumpeng Ramaikan HUT SDN Bokeama
Selain mendeskripsikan ide/gagasan penciptaan musik, karya seni ini juga bertujuan merekonstruksi sejarah kebudayaan lokal suku Batak.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka harus mengacu pada pandangan Sausure mengenai teori semiotika, menjelaskan berbagai hal yang dijadikan sebagai simbol kedua kebudayaan dalam mempertunjukkan perjalanan (pardalanan) musik.
Dua jenis metode yang digunakan dalam pembuatan karya musikal ini antara lain wawancara dan analisis transkrip,.
Pada akhirnya dapat dijelaskan bahwa, karya musik perjalanan (pardalanan) merupakan sebuah karya seni yang terinspirasi dari catatan sejarah penginjilan di tanah batak. Kedua, seluruh komponen yang ditampilkan pada pertunjukan musik pardalanan merupakan simbol dua kebudayaan yaitu budaya masyarakat Batak dan Eropa.
Musik yang disajikan pun telah mewakili sebuah proses akulturasi serta dampaknya bagi kehidupan sosial-budaya masyarakat Batak.
Alpa menambahkan, sejarah agama kristen protestan pada suku Batak adalah sejarah yang menceritakan masuknya Injil dan konteks perkembangannya sekitar tahun 1820, hingga berdirinya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Gereja yang umumnya jemaatnya orang Batak Toba, konteks kehidupan suku Batak sebelum Injil masuk di tanah Batak. [tum]