WahanaNews-Sumut | Melihat sampah bertaburan di beram Jalan, tanpa rasa malau, Kepala Desa Turpuk Limbong, Viktor Sinaga langsung turun tangan mengutip sampah yang berserakan pinggiran jalan mulai dari pintu masuk ke wilayah Kecamatan Harian di simpang Gotting Harian hingga ke Kota Kecamatan Harian, Kamis, 13 Januari 2022, sekira pukul 11.00 WIB, sampai selesai.
Dalam hal ini Viktor Sinaga mengaku sangat prihatin melihat sampah-sampah yang berserakan di sepanjang Jalan Kecamatan Harian di simpang Gotting Harian hingga ke Kota Kecamatan Harian.
Baca Juga:
Kasus Kepsek SMK di Nisel Pukuli Siswa Diawali Keluhan Sekcam
"Sejak akhir Bulan Desember 2021 hingga awal tahun baru Januari 2022, sampah-sampah ini berasal dari para pengunjung yang atang dari berbagai Kota untuk menikmati keindahan destinasi objek wisata bukit Sibea-bea, Air Terjun Efrata Sosor Dolok, Bukit Holbung Sipege di Sihotang, dimana sampah tersebut berasal dari orang yang tidak bertanggungjawab dengan senang membuang sampah sembarangan saat berkunjung ke daerah tersebut," ucap kepala desa Turpuk Limbong.
Pun begitu, Viktor Sinaga mengaku sangat bangga dengan membludaknya para pengunjung yang ingin berwisata ke wilayah Kecamatan Harian. Namun Pemerintah Desa dan masyarakat hanya kenyang melihat keramaian pengunjung, tapi perut kelaparan, tenggorokan kehausan dimana Pemerintah Desa Turpuk Limbong dan masyarakatnya tidak pernah menerima 1 rupiah pun dari par pengelola/pemilik tempat wisata tersebut,
"Pemilik/Pengelola Objek Wisata yang menikmati keuntungan atas membludaknya pengunjung wisata yang berbondong-bondong datang dari luar kota Kabupaten Samosir ini. Kami hanya menikmati sampahnya saja," ujar Kades Turpuk Limbong.
Baca Juga:
Tangis Keluarga Pecah di Makam Eks-Casis TNI Asal Nias
Guna melakukan kebersihan areal sepanjang jalan, Viktor Sinaga mengajak anak-anak untuk melakukan pengutipan sampah mulai dari Simpang Gotting Harian menuju Kota Kecamatan Harian dengan Ketulusan hati yang paling tulus Viktor Sinaga membersihkan sampah walaupun harus merogoh kocek dari dalam sakunya.
"Mengapa saya mengajak anak-anak yang ada di desa saya, karena kita ingin agar mulai dari sejak dini kita perlu mendidik mereka untuk menjaga lingkungan yang bersih, serta terhindar dari penyakit menular seperti penyakit DBD, Diare, dan Tipes yang disebabkan karena lingkungan yang kotor. kita ketahui bersama jika penyakit tersebut tidak cepat diatasi dengan benar akan berujung pada kematian. Banyak masyarakat yang takut terhadap ancaman, namun masih sedikit pula yang melakukan pencegahan terhadap faktor risiko penyakit tersebut. Untuk itu kita ajak anak-anak untuk membersihkan sampah, lebih baik mencegah daripada mengobati," pungkas Viktor Sinaga.
"Kerukunan antar tetangga dapat dipelihara jika kita memiliki lingkungan yang bersih. Lingkungan yang bersih akan memberikan energi positif pada hati kita," tandasnya. [rum]