WahanNews.co I Kapolres
Belawan AKBP Muhammad Dayan mengatakan pemicu tawuran antarkampung di Jalan
Medan Belawan Km 20,5 Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan hanya karena
saling ejek.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Hal ini disampaikan Kapolres Belawan, seusai melakukan
penyelidikan ke lokasi tempat kedua kampung bertikai.
Ia menjelaskan bahwa kelompok kampung yang bertikai antar
kampung Panah Hijau vs Belawan Lama ditengahnya ada sebuah sungai.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
"Pemicunya disini tidak ada masalah, ya kadang
melihat-lihat tawuran karena seberang sungai. Jadi tengah-tengahnya sungai,
kanan kirinya itu masyarakatnya. Diantara seberang sana dan sini. Kadang-kadang
saling melempar saling ejek, sehingga terjadi keributan," ungkapnya Rabu
(21/7/2021) malam.
Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada masjid yang terkena bom
molotov yang dilempar para warga yang tawuran.
"Tadi pagi saya langsung masuk ke masjid sana dan tidak
ada masjid yang dirusak maupun dibakar," bebernya.
Dayan menjelaskan juga terkait kabar bom molotov nyaris
membakar habis Gereja Pentakosta di dekat lokasi.
Hal tersebut disebabkan lokasi gereja yang dekat pemukiman
warga, dimana awalnya para warga tidak berniat mengincar gereja tersebut.
"Demikian juga kita datangi ke gereja. Jadi gereja itu
letaknya di belakang rumah, jadi mereka melempar rumah-rumah ini jatuh ke
gereja sana. Karena gereja berdempetan dengan rumah masyarakat. Jadi mungkin
sementara akan kita dalami lagi. Untuk sementara kami dapat, mereka melempar
bom molotov ke rumah itu sehingga jatuh ke teras gereja. Jadi setelah kita cek
ada hitam di depan gereja," tuturnya.
Dayan mengungkapkan bahwa pertikaian ini melibatkan beberapa
daerah.
"Ini antara masyarakat Belawan Lama dengan masyarakat
Panah Hijau. Ini melibatkan beberapa kecamatan. Kecamatan Belawan, Kecamatan
Marelan dan Medan Labuhan jadi ada terdiri dari beberapa daerah ini,"
bebernya.
Selanjutnya, saat di lokasi pihak Polres Pelabuhan Belawan
turun dan melerai kedua kampung yang bertikai namun malah diserang
"Ini berkelompok merencanakan tawuran, kita masuk
mereka juga masuk melempari kita juga. Tawuran tadi malam jam 2 sampai jam 4
lewat jadi ada informasi dari warga dan dari polres turun kesana. Kita kesana
arahkan mereka dengan pengeras suara masing-masing kembali ke tempat,"
jelasnya.
Dayan membeberkan bahwa kedua massa tetap membandel dan
mulai anarkis dengan melempari kios-kios warga hingga terbakar.
"Namun mereka tetap saling menyerang sehingga ada
kios-kios yang dilempar dan terbakar dan mereka jarah. Mereka ambil rokok
disana, tabung gas, ada kain ulos mereka ambil. Kita gunakan gas air mata untuk
menghalau dan kita tangkap merekan," tuturnya.
Hingga malam ini pihaknya telah mengamankan total 6 orang
pelaku penjarahan dan pelemparan bom molotov.
"Ini pelakunya kita kejar dan sudah kita amankan
sebanyak enam orang. Jadi masih ada beberapa yang belum tertangkap dan mereka
melakukan tawuran ini dan mereka yang menjarah," bebernya.
Sebelumnya, terdapat tiga orang pelaku penjarahan dan
pelemparan bom molotov yang telah di tawuran tersebut.
Ruwah warga yang menjadi korban adalah milik J. Sibarani,
Warga Jalan Yos Soedarso, Maden Baru, Lingkungan I mengalami kerugian berupa 1
unit sepeda motor Honda Beat dibakar, 20 unit tabung gas dijarah, 1 unit TV
dirusak dan 15 gram rantai emas hilang.
Rumah milik A. Manik, warga lingkungan 13 Maden Baru, 1
steling kaca rokok dirusak dan 1 hp Nokia hilang, kios rokok Opung Tina Br
Simatupang, 30 slop rokok dijarah.
Rumah milik Kiel Boru Pardede mengalami kerusakan pada
canopi rumahnya.
Rumah Marihot Siahaan, 1 unit mesin kompresor
tempel ban, trafo las dirusak masa, 1 Honda Supra BK 3147 UG dibakar serta
rumah Candra Kirana, Warga Yos Sudarso, lingkungan I rumahnya dirusak berat. (tum)