WahanaNews.co | Bupati Kabupaten Pakpak Bharat,
Sumatera Utara, Franc Bernhard Tumanggor, singgah ngopi di warung sederhana
milik Daniel Tarigan di seberang kantor Bupati Dairi, dijalan
Sisingamangaraja Sidikalang, Selasa (08/06/2021).
Baca Juga:
Franc Bernhard Tumanggor Turut Menyambut Presiden RI di Humbahas
Kehadiran Franc membuat kaget beberapa warga dan wartawan
yang berada di kedai itu. Franc datang tanpa pengawalan serta protokoler
sebagai pejabat. Mobil yang digunakan juga keluaran tahun lawas.
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Pamit Cuti untuk Mengikuti Kontestasi Pilkada 2024
"Habis dari acara di kejaksaan tadi. MoU penanganan perdata
dan tata usaha negara.Terus, teringat masa lalu. Singgah di sini,
ngopi dulu," kata Franch.
Kesederhanaan Franc tak jauh beda dengan Master Parulian
Tumanggor. Ayahnya itu dikenal dekat dengan semua komponen dan senantiasa
mempererat persatuan. Komunikatif dan mudah ditemui.
Franc menyebut, tidak memakai kendaraan dinas
sebagaimana lajimnya karena merasakan derita rakyat. Jangan sampai,
penduduknya susah tetapi pejabat bermewah-mewah.
"Jabatan hanya sesaat. Harus bermanfaat untuk rakyat.
Jangan bermewah-mewah, sementara rakyat menderita. Harus menghemat anggaran.
Bupati harus menjadi berkat bagi sesama," kata Franc.
Berselang, Franc tampak santai, cerita masa lalu saat
ayahnya Master Parulian Tumanggor menjabat Bupati Dairi.
Dia menuturkan, kala ayahnya menjabat Bupati Dairi, ia
sering disuruh beli rokok atau memoto copy sesuatu ke sekitaran lokasi warung
itu.
"Ini baru bupati yang merakyat. Sederhana.
Nggak pakai totot-totot, ngiuk-ngiuk, pengawal bersirene," kata Marulak Siahaan,
Ketua ICW Dairi, menanggapi kehadiran Bupati Pakpak Bharat itu. (tum)