WahanaNews.co I Gunung Sinabung saat ini masih berada di level III (siaga) di Kabupaten Karo
kembali semburkan abu vulkanik bercampur pasir dan batu kerikil Kecil, diiringi
suara gemuruh dan awan panas sekitar Pukul 23.50 Wib malam, Minggu (6/6/2021).
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Akibat erupsi ini, beberapa desa di wilayah kecamatan Naman
Teran terpapar abu vulkanik, khusunya desa Kutarayat. Bukan saja abu, tapi
pasir bercampur batu krikil kecil.
Letusan Gunung Sinabung ini dampaknya sangat dirasakan
warga, sebab tanaman berupa kentang, cabai, tomat, kubis dan lainnya milik
petani bisa mengalami kerusakan bila hujan tak segera turun untuk membersihka
abu.
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Diperoleh informasi, letusan gunung Sinabung juga dirasakan
waga Binjai, sebab abu vulkanik sampai
ke kota Rambutan tersebut.
Kades Kutarayat, Satar Ginting Seragih, membenarkan kalau
adanya hujan abu vulkanik disertai pasir dan batu krikil kecil.
"Korban jiwa tidak ada namun kerugian belum dapat diperinci.
Selain itu, tanaman warga juga kena imbasnya, harapan kita agar hujan
secepatnya turun untuk membersihkan abu," ujarnya.
"Satu unit truk water Canon milik Polres Tanah Karo
diturunkan melakukan penyiraman, khususnya di Kecamatan Namanteran, yang
terpapar abu vulkanik yang lumayan tebal disertai batu-batu kecil," tambah
Satar.
Terpantau, petugas gabungan TNI/Polri dan Pemerintah
Kabupaten Karo membersihkan abu menggunakan sapu lidi dan peralatan lainnya.
Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo, melalui Kasat
Sabhara, AKP Enda Tarigan didampingi Danramil 04/SE Kapten Inf S Karosekali dan
Kapolsek Simpang Empat AKP Ridwan Harahap turut serta melakukan penyiraman, membersihkan
abu vulkanik di areal pemukiman masyarakat serta tempat tempat umum lainnya.
Penyiraman dilakukan melihat tebalnya abu vulkanik yang
dihasilkan erupsi Gunung Sinabung yang bercampur dengan bebatuan kecil.
"Cuaca juga sedang musim kemarau, jadi harus dilakukan
penyiraman," kata Enda Tarigan.
Adapun lokasi yang dilakukan penyiraman di Kecamatan
Namanteran yakni, Desa Kutarayat, Desa Sigarang Garang, Desa Kutagugung,
Kebayaken, Kutambelin, Naman dan Sukanalu.
"Sampai saat ini belum ada termonitor korban
jiwa, sedangkan kerugian materi dalam pendataan oleh petugas Desa dan kecamatan
Namanteran," jelas Enda. (tum)