Sumut.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyampaikan respons cepat terhadap wacana percepatan program Pemanfaatan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Sumatera Utara.
Menurut organisasi ini, rencana pembangunan PLTSa di Kota Medan yang difasilitasi Danantara Indonesia harus diperluas dengan pendekatan kolaboratif lintas daerah, bukan hanya bertumpu pada satu kota administratif.
Baca Juga:
Suhu Bumi Makin Tinggi, ALPERKLINAS Sebut Batu Bara Masih Duduki Peringkat Pertama Sumber Tenaga Listrik Dunia
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran KRT Tohom Purba menilai, jika Kota Medan masuk prioritas program PSEL, maka Kabupaten Deliserdang dan Kota Binjai juga harus diposisikan sebagai bagian penting dari sistem energi berbasis sampah skala regional.
“Jangan hanya melihat sampah sebagai beban kota, tetapi lihat sebagai energi baru yang bisa menjadi pembangkit regional. Mebidang ini satu ekosistem, maka harus bergerak sebagai satu blok energi,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).
Menurut Tohom, percepatan transformasi sampah menjadi listrik tidak cukup jika hanya mengandalkan pendekatan administratif.
Baca Juga:
Ditantang PLN Jadi Motor Akselerasi RUPTL 2025-2034, ALPERKLINAS Dorong ITPLN Berbenah dan Siap
Harus ada mekanisme integrasi antara pengelolaan TPA, sistem pengangkutan lintas batas wilayah, hingga model investasi yang memungkinkan PLTSa beroperasi tanpa beban fiskal daerah yang berlebihan.
Ia menekankan perlunya desain tata kelola yang memungkinkan ketiga daerah tersebut – Medan, Binjai, dan Deliserdang – menyuplai sampah sesuai kapasitas harian untuk menjaga konsistensi pasokan energi.
“Tohom mengingatkan, PLTSa tidak bisa bekerja optimal jika pasokan sampah tidak stabil. Maka harus ada komitmen antarwilayah yang diikat oleh payung hukum dan kesepakatan energi bersama. Kalau tidak, proyek hanya jadi simbolis tanpa dampak strategis,” tegasnya.