WahanaNews-Sumut | Masyarakat Kota Medan yang tergabung di Laskar Islam Sumatera (LIS) bersama Persatuan Islam Sumatera (PIS) serta Front Umat Islam (FUI) dan MUI mendatangi kantor kedutaan besar Singapore di Jalan Imam Bonjol, Jumat (20/5/2022).
Kedatangan massa demonstran untuk meminta pemerintah Indonesia yang ada di pusat mempertanyakan apa yang menjadi penyebab Ustadz Abdul Somad tidak diizinkan masuk ke Negara Singapura.
Baca Juga:
Pria Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur hakirnya ditangkap
Ratusan warga mendatangi Konsul Dubes Singapura meminta agar pemerintah Singapura meminta maaf secara terbuka kepada Abdul Somad. Karena menurut para demonstran yang dialami Abdul Somad adalah tidak manusiawi lantaran ia ditahan didalam ruangan 1X2 M.
Salah satu orasi bernama M Nasir mengatakan kehadiran mereka kali ini terkait pengusiran salah satu ulama bernama Ustadz Abdul Somad (UAS) saat di Negara Singapura beberapa waktu yang lalu.
"Kita tidak Terima dengan adanya pengusiran ulama di negara Singapura, hari ini ini kita membela ulama, hari ini UAS yang diusir nanti presiden kita yang bisa saja diusir ketika datang kesana," katanya.
Baca Juga:
Mentan Amran Terus Perkuat Brigade Pangan di Sumatera Utara
Sambung M Nasir menjelaskan bahwa kejadian saat itu UAS bukan dicekal namun ia diusir. Padahal Tokoh-tokoh Singapura yang ada di Indonesia tidak pernah ada diusir.
"Selama Singapura tidak mengajukan minta maaf secara terbuka makan negara Indonesia harus mengembargo negara Singapura," jelasnya.
Sementara ustadz Indra Suheri mengatakan pihaknya hanya meminta konsul Dubes Singapura yang ada di Medan agar memberikan keterangan mengapa UAS diusir dari Singapura.