SUMUT.WAHANANEWS.CO – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk menangani imigran pencari suaka dengan pendekatan kemanusiaan. Penegasan ini disampaikan saat menerima kunjungan perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) di Balai Kota Medan, Senin (15/9/2025).
Rico Waas menekankan bahwa Pemko Medan membuka diri terhadap keberadaan imigran, namun tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan warga Medan, terutama yang tinggal di sekitar lokasi penampungan imigran.
Baca Juga:
Medan Siap Jadi Tuan Rumah Rakernas PHRI 2026
"Kita tidak ingin kejadian penolakan imigran seperti di daerah lain terjadi di Medan. Penanganan harus dilakukan secara humanis dan terkoordinasi," ujarnya.
Saat ini, terdapat sekitar 1.200 imigran dari berbagai negara yang ditampung di sejumlah lokasi di Kota Medan. Para imigran ini berasal dari negara-negara seperti Afghanistan, Irak, Iran, Sudan, Pakistan, dan Somalia.
Protection Associate UNHCR, Oktina Hafanti, menjelaskan bahwa sebagian besar imigran telah berada di Medan selama 10 tahun dan berharap mendapatkan suaka ke negara ketiga seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Kanada.
Baca Juga:
Wali Kota Medan Apresiasi Charity Run Regina Maris X Kitabisa.com: Dukung Pejuang Stroke!
"Lamanya mereka menetap di Medan karena negara ketiga belum bersedia menerima. Amerika Serikat bahkan sudah menutup pintu untuk imigran," jelasnya.
UNHCR menawarkan dua program untuk membantu para imigran, yaitu Private Sponsorship dan Talent Beyond Boundaries (TBB). Private Sponsorship memungkinkan keluarga imigran di luar negeri untuk mensponsori mereka kembali. Sementara itu, TBB menyalurkan imigran yang memiliki keahlian ke negara yang membutuhkan.
Perwakilan IOM, Kathleen Lina, menambahkan bahwa biaya tempat tinggal dan makan imigran selama di Medan ditanggung oleh IOM.
"Imigran dewasa menerima Rp1.750.000 per bulan, sedangkan anak-anak Rp800.000," katanya. IOM telah berada di Medan sejak 2005 dan saat ini menampung imigran di 12 lokasi.
Pemko Medan berharap UNHCR dan IOM terus menjalin koordinasi erat dengan perangkat daerah terkait untuk memastikan penanganan imigran berjalan lancar dan humanis, serta tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat.
[Redaktur: Dedi]