WahanaNews-Sumut | Zaman yang semakin maju di era milenial ini, membuat banyak anak-anak melupakan akan budayanya. Hal ini menjadi perhatian salah seorang pengiat budaya, dan pelaku pariwisata Corry Parroma boru Panjaitan pada WahanaNews-Sumut, Minggu (24/10/2021) melalui pesan Whatsapp.
"Jika kita tidak memberikan perhatian pada budaya kita, tidak lama, mungkin saja anak-anak akan lupa dengan budayanya, untuk itu mari kita coba, kenalkan budaya pada anak-anak kita sejak dini, agar nantinya, ketika mereka merantau keluar daerah dapat kenalkan budaya daerahnya," tulis Corry Paroma boru Panjaitan.
Baca Juga:
Unggul Jauh, Bobby-Surya Kuasai Quick Count Pilkada Sumatera Utara
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dirinya begitu bangga dan patut diacungi jempol bagi anak-anak yang berminat untuk belajar alat musik tradisional dan tortor di tengah maraknya musik tiktok, hip hop dan musik korea (K POP) dan menyaksikan mereka berlatih memberi cerita tersendiri saat pelatihàn. Mulai dari sulitnya mangurdot, melatih tangan dan kerumitan saat berlatih alat musik.
"Anak-anak ini memberi keceriaan semasa latihan, ada yang berisik, ada yang jugul dan berbagai tingkah yang aneh dimana salah satu contoh, anak yang berlatih bermain seruling tersendat latihannya karena jari kelingkingnya tidak bisa menjangkau lobang seruling yang digunakan. Sementara miliknya sendiri berbeda nada (acord, kuncinya).Namun dia tetap konsisten dan kita dapat lihat ada bakat sebagai peniup seruling yang hebat ke depan," cerita Corry Parroma.
Corry juga menjelaskan dalam melatih dan mengenalkan budaya pada anak-anak diperlukan kesabaran penuh dimana ketika mengajarkan anak-anak penari, ada yang malu-malu. Dalam salah satu tor tor dimana mereka akan berpasangan pasangan di salah satu Tortor Hata Sopisik dimana saat mempraktekkan tortor, mereka akan praktekkan, bisik-bisik anak muda yang menjadi canda yang menyegarkan dikala masa dulu.
Baca Juga:
Tanah Longsor di Padang Lawas, Satu Keluarga Tewas Akibat Hujan Deras
"Terima kasih anak-anak masih mau mencintai budaya sendiri. Kalianlah penjaga Budaya Batak yang sesungguhnya, bukan yang cuap-cuap tentang budaya tapi tidak berlaku sebagai seorang yang berbudaya, dan harapan kita juga agar kiranya pemerintah, khususnya pemerintah daerah punya perhatian akan budaya daerah dan pembinaannya," ujar Corry Parroma boru Panjaitan. [rum]