Hal tersebut, tentu akan memberikan dampak yang sangat baik bagi masyarakat sekitar. Pemerintah Kabupaten Simalungun juga berusaha untuk mendukung pengembangan DPSP Danau Toba dengan melakukan peningkatan kondisi infrastuktur jalan, baik di lokasi wisata yang telah ada maupun di daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata baru.
Beberapa ruas jalan telah diperbaiki melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), namun dengan anggaran yang terbatas belum mampu untuk menuntaskan semua ruas jalan pendukung DPSP Danau Toba.
Baca Juga:
Unggul Jauh, Bobby-Surya Kuasai Quick Count Pilkada Sumatera Utara
Walau pun di tengah keterbatasan alokasi anggaran yang tersedia, Pemerintah Kabupaten Simalungun telah menggagas dan melaksanakan perbaikan jalan melalui partisipasi masyarakat bergotong royong yang dikenal dengan program ”Simalungun Marharoan Bolon" untuk dapat
memperbaiki jalan kondisi rusak berat agar layak untuk dilalui kendaraan roda empat.
“Melalui Bapak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, kami bermohon agar pemerintah pusat dapat memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk pembangunan ruas-ruas jalan strategis pendukung DPSP Danau Toba di Kabupaten Simalungun sepanjang 40,33 kilometer dengan perkiraan biaya Rp 174.297.000.000,” kata Bupati.
Kemudian, Bupati juga menyampaikan, sehubungan dengan banyaknya kerusakan jaringan irigasi di Kabupaten Simalungun yang terjadi akibat bencana longsor serta usia bangunan yang sudah lama, disampaikan usulan perbaikan atas kerusakan jaringan irigasi dimaksud.
Baca Juga:
Tanah Longsor di Padang Lawas, Satu Keluarga Tewas Akibat Hujan Deras
“Kami sampaikan bahwa akibat kerusakan jaringan irigasi tersebut berdampak kepada areal persawahan yang terlayani oleh jaringan irigasi serta program pemerintah pusat dalam rangka ketahanan pangan nasional. Ada pun usulan rencana rehabilitasi jaringan irigasi yang kami usulkan 38 daerah irigasi dengan pagu anggaran Rp 115.300.000.000,” kata Bupati. [rum]