WahanaNews-Sumut | Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengadakan road show ke Dinas Pariwisata se-Kawasan Danau Toba. Road show dipimpin oleh Direktur Pemasaran Pariwisata, Wahyu Dito Galih Indharto, selama tiga hari mulai 26 sampai 28 Januari 2022.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memantapkan kolaborasi bersama Dinas Pariwisata di Kawasan Danau Toba sekaligus menjalankan arahan Geber (Gerak Bersama) dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
Direktur Pemasaran Pariwisata bersama jajarannya melakukan perjalanan ke Kawasan Danau Toba dengan melakukan kunjungan kedelapan Dinas Pariwisata di wilayah koordinatif, yaitu Dispar Simalungun, Dispar Toba, Dispar Humbahas, Dispar Taput, Dispar Dairi, Dispar Pakpak Bharat, Dispar Samosir dan Dispar Karo.
Direktur Pemasaran Pariwisata menyampaikan beberapa hal mengenai daftar usulan event dari Dinas Pariwisata di Kawasan Danau Toba, daftar usulan event dari komunitas, atraksi budaya yang khas dari setiap Kabupaten.
Dan, permintaan terhadap atraksi budaya ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan yang dilakukan oleh Direktur Even Daerah Kemenparekraf/ Baparekraf serta Teknis pengembangan statistika pemasaran pariwisata Danau Toba yang meliputi jumlah kunjungan wisman dan wisnus, lama tinggal dan pengeluaran wisatawan.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Pemasaran Pariwisata menyambut baik usulan dari dinas pariwisata dan komunitas untuk selanjutnya akan dikurasi dan menjadi bagian dari Calendar of Event pariwisata Danau Toba.
Adapun atraksi budaya khas dari setiap Kabupaten di Kawasan Danau Toba diharapkan akan menjadi atraksi yang menarik dan unik serta dapat ditampilkan di beberapa titik destinasi wisata di Kawasan Danau Toba.
Terkait pengembangan statistika, pada umumnya Dinas Pariwisata se-Kawasan Danau Toba masih melakukannya secara manual yang diperoleh dari daftar kunjungan setiap destinasi wisata yang ada di kabupaten masing-masing.