WahanaNews-Sumut | Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Deli Serdang dan Kecamatan Triwulan III Tahun 2022 di Aula Pertemuan Wahana Waterland-Sunlake, Kecamatan Tanjung Morawa, Selasa (18/10/2022).
Dijelaskan Bupati, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Republik Indonesia No.46 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas (Permendagri) No. 2 tahun 2018 Tentang Kewaspadaan Dini di Daerah, perlu ada upaya atau tindakan yang lebih massif dan meluas untuk menangkal segala potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dengan meningkatkan pendeteksian dan pencegahan dini.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
"Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat sebagai wadah bagi elemen masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat. Melalui kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia. Inilah yang melatar belakangi mengapa Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat diperlukan dan kedudukannya sangat strategis di dalam mengantisipasi keadaan yang terkadang sulit untuk diprediksi," papar Bupati dalam arahannya.
Di hadapan pengurus FKDM Kabupaten dan Kecamatan se-Deli Serdang, Bupati menegaskan kembali visi misi bagaimana Deli Serdang sebagai satuan wilayah dan masyarakat menjadi Deli Serdang yang maju, sejahtera, religius dan rukun dalam kebhinekaan.
"Keinginan yang sangat luar biasa. Saya pikir seluruh bupati, kita yang sejak delapan tahun terakhir atau sejak berpuluh puluh tahun cita-citanya lebih kurang sama," kata Bupati.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Keberadaan Deli Serdang, sebut Bupati, sudah cukup lama dan berjalan dalam jangka waktu cukup panjang. Masyarakat harus mengakui cita-cita untuk memajukan, menyejahterakan, bahkan mereligiuskan dan merukunkan seluruh masyarakat dalam kebhinekaan masih belum seperti diharapkan.
"Apakah kita sudah lebih maju? Apakah kita sudah sejahtera? Semua itu tergantung siapa yang menilainya. Menurut saya, kita belum semaju dan sesejahtera yang kita inginkan," tegas Bupati.
"Kenapa pada hari ini menceritakan tentang maju, sejahtera, religius dan rukun dalam kebhinekaan sebagai cita-cita kita bersama. Karena apapun yang akan dilakukan setiap pejabat, seluruh elemen masyarakat untuk memajukan, menyejahterakan, mereligiuskan, merukunkan kita semua dalam kebhinekaan sesuai cita-cita kita. Seberat dan sekeras apapun upaya itu dilakukan, semuanya mustahil bisa diwujudkan kalau kondisi masyarakat kita tidak dalam kondisi kondusif," pungkas Bupati.