"Dari tanggal 10 sampai 12 Oktober tidak ada yang meninggal dunia, namun pada tanggal 13 Oktober tercatat satu orang meninggal. Ini menjadi warning bagi kita," ucap Sekda seraya mencontohkan kejadian Singapura yang kasus Covid-19 sempat turun namun belakangan melonjak tajam.
Sekda juga mengingatkan Camat bekerja dan terus melakukan pemantauan di wilayah masing-masing. Dia menekankan, camat harus mempunyai data nama dan alamat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalin kerjasama dengan pihak Puskesmas untuk melakukan tracing dan testing.
Baca Juga:
’Mangan Baggal’ di Danau Toba, Wali Kota Padangsidimpuan Kompak Aduk Kuali Besar Bareng Gubernur Sumut
"Wali Kota juga menginginkan para camat melakukan monitoring dan memberikan laporan penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing," ucap Sekda seraya mengingatkan pimpinan OPD memberikan pendampingan yang maksimal kepada camat-camat dan juga membuat laporan pendampingan.
Poin penting lain yang disampaikan Sekda sebagaimana arahan Wali Kota Medan adalah agar camat dan kepala puskesmas mempercepat program vaksinasi. Saat ini, Medan telah mendapat 112 ribu vaksin Pfizer. Vaksinasi diprioritaskan untuk lansia juga anak usia 12 sampai 18 tahun untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka.
Untuk lansia, Sekda mengharapkan, agar para camat bisa mengupayakan vaksinasi secara door to door.
Baca Juga:
Samapta Polres Simalungun Sukses Amankan Ibadah Perayaan Paskah di 10 Gereja Prioritas
Di akhir rapat, Sekda kembali menegaskan agar seluruh camat dan pimpinan OPD tetap waspada, tidak lengah dan lemah, sehingga PPKM di Medan bisa turun dari Level 2 ke Level 1. [rum]