Dijelaskan Arnod, beberapa federasi yang bergabung kepada kelompok Jumhur hanya elitnya aja, sementara pemilik suara yang sebenarnya (grass root) tetap bergabung dengan Yorrys.
Hal ini dibuktikan dengan serikat pekerja anggota yang sudah melakukan Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional luar biasa seperti Serikat pekerja anggota Tekstil sandang dan Kulit (TSK), SPA Farmasi dan Kesehatan (Parkes), SPA Pertanian dan Perkebunan KSPSI serta masih ada beberapa federasi anggota, kelompok pekerja yang menginginkan bergabung dengan KSPSI Yorrys.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Pada Kongres kali ini Arnod Sihite sebagai sekretaris Steering committe dan Bibit Gunawan sebagai ketua Steering committe akan menampung semua masukan untuk dibawa dalam kongres nanti. “Dan semoga saja beliau (Yoris Raweyai) bersedia dicalonkan kembali. Kalau melihat dukungan yang ada harusnya beliau terima dan bisa juga aklamasi,” ucapnya.
Sampai saat ini persiapan kongres sudah matang dan masih menunggu konfirmasi kehadiran Presiden Jokowi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ida Fauziah, Ketua Umum Apindo, Ketua Umum Kadin, Direktur utama BPJS Ketenagakerjaan, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Direktur ILO untuk Indonesia, lembaga Tinggi negara dan stakeholder lainnya.
"Kita semua berharap agar persiapannya berjalan lancara dan acara dapat berjalan dengan sukses sesuai waktu yang telah direncanakan,” kata Arnod.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Pada kesempatan yang sama dalam sambutannya di Musyawarah Nasional SPA Farmasi dan Kesehatan (Farkes) KSPSI seluruh Indonesia, Yorrys Raweyai menegaskan pentingnya mengevaluasi buku pintar yaitu Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan mengikuti arah perkembangan teknologi.
Ini penting menurut dia sebagai legacy untuk mewujudkan bina lindung dan sejahtera yang mandiri, profesional, kuat dan modern di era digital dengan mendorong generasi -generasi muda untuk tampil ke depan dengan bersama-sama dan konsisten mendukung pemerintah yang sah.
“Bukan hanya itu KSPSI juga harus hadir sebagai subjek pembangunan bangsa dan memberikan kritik dan solusi untuk kemajuan bangsa agar apa yang menjadi masalah bangsa ini dalam regulasi, korupsi dan ketenagakerjaan dapat terselesaikan dengan baik,” pungkasnya. [rum]