Pabrik yang mengolah 12 ton tebu menjadi gula merah tebu setiap minggunya ini telah memasarkan produknya ke berbagai wilayah di Sumbar, Riau, Jambi, Palembang, dan Medan. Selain lebih efisien, Syafri mengatakan, penggunaan mesin tersebut menjadikan operasional pabrik lebih efektif.
"Jadi keuntungan kami bukan hanya dari segi harga. Lingkungan pabrik juga jadi tidak berisik, sehingga komunikasi dengan anggota pabrik lebih maksimal. Kemudian tidak ada lagi pembuangan solar yang berpotensi mengotori lingkungan. Kualitas produk juga jadi lebih baik,’’ lanjut Syafri.
Baca Juga:
Pesan Erick Thohir di Tahun Ketiga BCOMSS 2023: Insan BUMN Harus Berani Bicara Fakta
Di sisi lain, program Electrifying Agriculture sendiri mendapat dukungan dari perbankan. Kepala Seksi Pemasaran Bank Nagari Cabang Bukittinggi, Yustinar memastikan Bank Nagari siap memfasilitasi petani-petani yang ingin beralih ke mesin listrik dengan pinjaman berbunga rendah untuk pembelian mesin.
‘’Setuju dengan PLN, kami juga mendukung electrifying lifestyle untuk membuat petani-petani tebu kita semakin maju. Bagi Bapak/Ibu yang ingin melakukan pembelian mesin elektro listrik dan terkendala pada modal awal, Bank Nagari siap membantu," lanjut Yustinar. [rum]