"Bicara pertanian, sering kita dengar, apa lagi tahun-tahun politik tentang nasib petani yang sangat krusial karena 273 juta penduduk perlu makan, tapi tulang punggung kita, tanahnya hilang terus, tambah miskin, untuk pendidikan keluarga tidak mampu," ungkapnya.
Selain Makmur, Erick juga berbicara program Mekaar yang sudah mencapai 12,7 juta nasabah ibu-ibu dan ditargetkan mencapai 14,9 juta. Program ini, berhasil menciptakan 7,1 juta lapangan kerja selama pandemi di saat banyak perusahaan lain memangkas jumlah karyawannya.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
"Kalau sebuah program berjalan saat situasi normal itu biasa, tapi kalau program yang tetap berjalan, bahkan tumbuh saat situasi sulit, ini luar biasa," lanjut Erick.
Mantan presiden Inter Milan itu juga menegaskan komitmen BUMN dalam meningkatkan pembiayaan untuk UMKM hingga 30 persen. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo mengingat jumlah pembiayaan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand untuk UMKM sudah mencapai 50 persen. Pemerintah, lanjut Erick, telah menaikkan jumlah alokasi kredit usaha rakyat (KUR) menjadi Rp 388 triliun yang mana 92 persen berasal dari bank-bank BUMN.
"Artinya, BUMN peduli kepada UMKM. Oleh karena itu, kita terus mendorong keberpihakan untuk UMKM baik di BRI, PNM dengan pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 4 juta tanpa agunan dengan Mekaar," sambung Erick.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Dia juga menargetkan jumlah agen BRIlink yang saat ini mencapai 500 ribu agen meningkat hingga 600 ribu agen. Hingga saat ini, BRI sudah menyalurkan Rp 190 triliun untuk program KUR dan ditargetkan meningkat hingga Rp 260 triliun.
"Hebatnya agen Brilink, kalau udah jadi juragan, bulanannya Rp 21 juta, kalah menteri yang Rp 19 juta. Artinya UMKM punya kekuatan. BNI juga sekarang kita dorong fokus ekspor untuk UMKM dan korporasi. Ini ekosistem yang kita bangun sama-sama," lanjutnya.
Erick menyampaikan program-program tersebut bukan dibuat karena dia sedang menjadi menteri. Erick meyakini program-program tersebut merupakan program yang berkelanjutan meski dirinya tak lagi menjadi menteri. Erick menilai tidak mungkin menteri selanjutnya memberhentikan program Mekaar yang memiliki 14,8 juta nasabah ibu-ibu maupun program Makmur dengan 200 ribu hektare yang melibatkan 1,6 juta petani.