Sumut.WahanaNews.co, Nias - Komitmen pemerintah dalam pemerataan akses ketenagalistrikan bagi masyarakat di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) terus dilakukan. Kini, warga di 29 Dusun dan Desa kini dapat menikmati listrik 24 jam melalui dana Penyertaan Modal Negara (PMN).
Penyalaan simbolis dilakukan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Nias, Revi Aldrian di Desa Hiliwaele II, Kecamatan Botomuzoi, Kepulauan Nias, Sumatera Utara pada Senin (13/11/2023).
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Dalam wawancaranya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara, Awaluddin Hafid mengatakan langkah ini merupakan inisiasi dari pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga mendorong roda perekonomian pada daerah 3T.
“Program Listrik Desa merupakan wujud nyata komitmen Negara dalam mewujudkan energi berkeadilan. Untuk itu, PLN akan terus mendukung upaya Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik khususnya di daerah 3T sehingga mampu mendorong roda perekonomian,” kata Awaluddin.
Awaluddin juga menambahkan tidak hanya mengalirkan listrik, PLN juga melakukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 30.598 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 39.307 kms, serta 17 Unit Gardu Distribusi atau setara dengan kapasitas 1000 kVA.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Program Listrik Desa dapat berjalan dengan baik berkat support yang diberikan oleh pemerintah melalui dana PMN membuat PLN semakin bersemangat untuk terus menerangi hingga ke pelosok negeri. Selain itu, kelancaran proses pembangunan jaringan listrik tidak luput dari peran pemerintah daerah.
Penantian panjang masyarakat 16 desa dan 17 dusun tersebar diberbagai kabupaten yang ada di Sumatera Utara, yakni Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Simalungun, Nias, Tapanuli Utara, dan Toba.
Ia juga menjelaskan dalam merealisasikan pembangunan listrik desa sering mengalami banyak kendala, seperti belum tersedia akses jalan, melewati sungai, mendaki gunung bahkan tantangan terbesar PLN dalam pembangunan listrik desa adalah melewati hutan lindung.