WahanaNews-Sumut | Pembangunan parit yang merupakan bagian dari Proyek Peningkatan Jalan Kopral Galung di Kota Sibolga, kembali mendapat sorotan. Kini penggunaan mesin molen dan batu pecah pada proyek yang beranggaran Milyaran itu kembali dipertanyakan masyarakat.
"Seharusnya proses pengadukan material untuk Cor-an di Parit bertulang (besi) berukuran 12 inchi seperti itu, memakai Mobil Molen (Mixer). Buka dengan proses manual, memakai mesin Molen duduk," ujar Ketua Bidang Investigasi Bara JP Kota Sibolga, Hotma Purba, Senin (22/08/2022).
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Menurut pria yang kerap menyoroti pembangunan dan penggunaan Anggaran Negara itu, jika memakai Mobil Molen (Mixer), maka material Cor-an akan lebih teraduk sempurna. Penggunakan Mesin Molen yang dilakukan pihak Rekanan diduga dalam upaya mengirit biaya pengeluaran, untuk keuntungan yang lebih besar.
Rekanan menggunakan mesin molen dan batu pecah campuran pada proyek pembuatan parit di Jalan Kopral Galung Sibolga. (Foto/ist)
"Pengadukan dengan Mesin Molen (duduk) pada bangunan yang bertulang (besi), kualitas Cor-an akan menjadi kropos dan mudah pecah. Kualitas Cor-an parit pun nantinya tidak memiliki mutu baik dan tidak bertahan lama," paparnya, seraya menambahkan hal itu terlihat hasil Cor-an dinding parit berlubang-lubang dan tidak rata.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Selain itu, penggunaan batu pecah pada Cor-an parit bertulang (pakai besi), menurutnya, harusnya menggunakan batu pecah ukuran 1/2. Sementara itu, Cor-an dinding parit pada Proyek Peningkatan Jalan Kopral Galung, Rekanan mencampur batu pecah ukuran 1/2 dengan ukuran 2/3 dan 2/4.
"Lihat saja hasilnya, jadi berlubang lubang. Inilah pengaruh penggunaan Cor-an semen dari Mesin Molen dan hasil penggunaan batu pecah yang dicampur. Jika demikian, kita prediksi parit ini tidak akan bertahan lama. Padahal Anggarannya hingga Milyaran Rupiah," terangnya.
Hal senada disampaikan warga sekitar. Warga berharap agar pihak Rekanan yang melaksanakan pekerjaan pembangunan parit Jalan Kopral Galung tetap mengacu kepada Rencana Anggaran Bangunan (RAB).