Bukan tanpa alasan, M Qodari mengungkapkan bahwa prediksinya tersebut dilihat dari situasi Pilpres di Indonesia yang semakin terpola.
"Karena kita melihat bahwa Pilpres kita itu semakin terpola, kepada pertentangan calon dari nasionalis dan Islamis," ucapnya.
Baca Juga:
Usulkan Hapus Pilgub, Qodari: Gubernur Ditunjuk Presiden
M Qodari menjelaskan pola Pilpres di Indonesia terdiri dari dua jenis calon, yakni calon Nasionalis dan calon Islamis.
Nantinya, pada saat kampanye, retorika terkait agama akan keluar, sama seperti apa yang terjadi pada saat Pilpres tahun 2014 lalu.
"Calon Islamis dengan Nasionalis, kemudian retorika agama itu keluar, bertaburan, bahkan menjadi hoaks misalnya tahun 2014 pak Jokowi disebut sebagai Kristen, disebut sebagai China, dan seterusnya. Lalu kita melihat misalnya di Pilkada Jakarta itu mesjid sudah dicoret-coret," kata M Qodari. (tum)