WahanaNews-Sumut | Yayasan Masyarakat Penjaga Pantai Barat (Yamantab) mencanangkan program donasi sampah yang merupakan salah satu cara berkontribusi agar sampah tidak mencemari lingkungan.
Ketua Yamantab, Damai Mendrofa, mengatakan, program donasi sampah merupakan salah satu alternatif upaya pengelolaan sampah di sumber, yang keluar sebagai hasil refleksi model pengelolaan yang selama ini tidak cukup berhasil
Baca Juga:
PLN Dorong Pelaku UMKM Beralih ke Kendaraan Listrik
"Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab masyarakat, karena kita semua memproduksi sampah dari hasil aktifitas kita sehari-hari. Kita mengambil peran secara langsung, mendorong partisipasi, kepedulian, serta kemauan untuk mengelola sampah mulai dari sumbernya," ujar Damai, di Pandan, Tapteng, Kamis (29/12/2022).
Untuk berkontribusi dalam program donasi sampah, penggiat lingkungan hidup ini menghimbau masyarakat mengawali dengan memilah sampah dari rumah, dan kemudian mengantar sampah ke Bank Sampah Yamantab (BSY).
"Hubungi tim BSY melalui nomor 0813-9736-3582, untuk menginformasikan terkait sampah yang ingin didonasikan," tukas Damai.
Baca Juga:
Bank Sampah Binaan PLN Pasok 15 Ton Bahan Bakar Pengganti Batubara PLTU
Disebutkan, sampah yang didonasikan harus sesuai syarat yakni, kering, bersih dan bukan sampah organik. Sampah yang didonasikan akan ditimbang dan dicatat oleh petugas BSY dalam slip khusus donasi. Sampah yang didonasikan nasabah akan dikonversi dalam bentuk uang dan menjadi uang donasi.
Uang donasi akan diserahkan ke Yayasan Masyarakat Penjaga Pantai Barat (Yamantab), yang akan dimanfaatkan untuk mendukung agenda-agenda perlindungan lingkungan yang sedang diprogramkan oleh Yamantab, baik agenda konservasi, agenda edukasi dan sosialisasi, agenda advokasi atau pendampingan, serta agenda perlindungan alam lainnya.
Dengan begitu, timpal Damai, para donatur sampah secara tidak langsung ikut berkontribusi mendukung kampanye dan atau aksi-aksi penyelamatan lingkungan, perlindungan hayati dan penyelamatan satwa serta tumbuhan di kawasan pantai barat Sumatera Utara, yang selama ini dijalankan oleh Yamantab.