Sumut.WAHANANEWS.CO, Medan - MARTABAT Prabowo-Gibran menyoroti pentingnya peningkatan sistem keamanan di wilayah Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) guna mendukung percepatan pembangunan kawasan tersebut.
Menyikapi tingginya angka kejahatan jalanan di Sumatera Utara, ia mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumut untuk memperbanyak pemasangan CCTV serta memperketat pengamanan di setiap sudut kota.
Baca Juga:
Dukung Percepatan Realisasi Metropolitan Mebidang, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Normalisasi dan Beton Semua Sungai
“Kita sedang berbicara tentang percepatan pembangunan Metropolitan Mebidang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Namun, tanpa keamanan yang memadai, investasi dan aktivitas masyarakat bisa terganggu. Oleh karena itu, pemerintah dan aparat penegak hukum harus memastikan keamanan dengan memperbanyak CCTV serta meningkatkan patroli di titik-titik rawan,” ujar Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, Kamis (3/4/2025).
Data dari Polda Sumut mencatat bahwa sepanjang 2024, kejahatan jalanan masih menjadi ancaman utama.
Dari total 12.375 kasus pencurian, sebanyak 8.565 kasus merupakan pencurian dengan pemberatan di jalan raya atau aksi begal.
Baca Juga:
Polres Binjai Cek Keamanan Pedagang Emas Dikota Binjai
Selain itu, tercatat 5.286 kasus penganiayaan, 2.989 kasus pencurian kendaraan bermotor, 821 kasus pencurian dengan kekerasan, serta ratusan kasus kejahatan lainnya seperti kekerasan seksual dan pembunuhan.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menyebut bahwa mayoritas pelaku kejahatan jalanan di wilayahnya merupakan pengguna narkoba.
Dari seluruh tersangka yang ditangkap, hampir 90 persen dinyatakan positif narkoba setelah menjalani tes urine.
Menanggapi hal ini, Tohom Purba mengatakan bahwa langkah strategis harus segera diambil untuk menekan angka kriminalitas.
“Keamanan bukan hanya tugas kepolisian, tetapi juga tanggung jawab bersama. Pemprov harus berinvestasi dalam sistem pemantauan berbasis teknologi, termasuk memperbanyak CCTV di jalanan dan ruang publik. Selain itu, koordinasi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga lingkungan harus diperkuat,” katanya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch menambahkan bahwa keberhasilan Metropolitan Mebidang sebagai pusat ekonomi sangat bergantung pada faktor keamanan.
“Investor butuh kepastian bahwa wilayah ini aman untuk bisnis. Masyarakat juga harus merasa nyaman saat beraktivitas. Kita harus memastikan kejahatan tidak menghambat kemajuan yang sudah dirancang dalam proyek pengembangan metropolitan ini,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya langkah konkret dalam memberantas peredaran narkoba di Sumut.
Menurutnya, narkoba adalah akar dari banyak tindakan kriminal, termasuk begal dan pencurian.
“Upaya memberantas kejahatan jalanan harus dibarengi dengan tindakan tegas terhadap peredaran narkoba. Jika masalah narkoba tidak ditangani serius, maka kita hanya memadamkan api di permukaan tanpa memadamkan sumbernya,” pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]