WahanaNews-Sumut | Proyek pengerjaan pengaspalan hotmix pemeliharaan jalan huta tinggi- simamora Desa Simamora Hasibuan, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara dengan anggaran Senilai Rp 1.518.440.000 diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi.
Sebelumnya jalan tersebut selesai di aspal, namun hasil pengaspalan yang di kerjakan oleh PT. SMML yang baru hitungan hari selesai dikerjakan sudah rusak. Pasalnya pada jalan yang berhotmix dalam pengerjaanya hanya sekedar diamprah.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Dari pantauan media, pengaspalan yang hancur tersebut di sejumlah titik telah di pilox warna putih untuk diperbaiki. Namun sampai berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda niat memperbaiki proyek tersebut.
Disisi lain, warga sekitar, bermarga Simamora mengatakan, “Sebelum pengerjaan pengaspalan itu dilakukan, ketebalan aspal sepertinya dikurangi dan sebahagian base tidak mengikat sehingga sewaktu hotmix diamprah sepertinta tidak melekat dan Hotmix membengkak saat dilalui roda empat, kualitas aspalpun terkesan di kerjakan asal jadi,” ungkapnya.
Hotmix terlihat menggelembung. (foto/tohap)
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tapanuli Utara, Dalan Nangkok Simanjuntak, menjelaskan pengerjaan proyek tersebut diawasi sangat ketat dan masih tanggungjawab dari pelaksanaan PT. SMML.
“Ini kan masih masa pelaksanaan jadi masih pertanggungjawaban mereka (PTSMML),” katanya.
Sepanjang kurang lebih 100 meter banyak yang terkelupas. Sedikitnya ada 5 titik hotmix retak dan bergeser menggelembung tidak melekat pada basenya.
Aspal yang terkelupas jika dilihat langsung terlihat tanah seolah-olah tanpa ada tahapan pondasi atau stripping pemadatan juga lapisan pondasi bawah.
Diduga proyek pembangunan itu dikerjakan asal jadi tidak mengedepankan tahapan pembuatan jalan. Terbukti jalan hotmix yang baru rampung itu aspalnya banyak yang terkelupas. [tum]