WahanaNews.co I Sebanyak 7 Kelompok Tani (Poktan) kegiatan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kabupaten Samosir menerima bantuan sebesar
Rp55 juta per kelompok dari Pemkab Samosir.
Baca Juga:
Optimalkan Panen Padi Musim Tanam Kedua melalui Program Pompanisasi
Bantuan diserahkan Bupati Samosir diwakili Sekretaris Daerah
Jabiat Sagala, bertempat di aula Kantor Bupati Samosir, Kamis (10/09/2021).
Ke-7 Poktan tersebut yaitu, Borta Desa Rianiate Pangururan,
Suka Maju Desa Cinta Dame Simanindo, Sabar Tani Desa Sigaol Simbolon Kecamatan
Palipi, Dame Tani Desa Nainggolan Kecamatan Nainggolan, Mardonga Desa Cinta
Maju Kecamatan Sitio Tio, Mekar Tani Sitamiang Kecamatan Onan Runggu dan
Kelompok Saroha DesaSalaon Kecamatan Ronggur Nihuta dengan sumber dana
P2L non fisik dari DAU Kementerian Pertanian.
Baca Juga:
Optimasi 338 Unit Irigasi Perpompaan oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten 2024
Dalam acara itu, para kelompok pemanfaat juga dibekali dan
dibina mengenai mekanisme pencairan dan pertanggung jawaban bantuan, serta
sanksi dari pelanggaran pemanfaatan bantuan dengan nara sumber dari Badan
pengelola keuangan dan aset daerah, Polres Samosir melalui Kanit Tipikor Polres
Samosir, dan Kejari Samosir.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Rawati Simbolon,
menjelaskan, bantuan tersebut digunakan untuk sarana pembibitan, pengembangan
demplot, pertanaman dan penanganan pasca panen.
Dengan program ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan pangan dari hasil pekarangan serta membantu pemerintah daerah dalam
menyukseskan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Sekdakab Samosir Jabiat Sagala mengatakan program P2L guna
mewujudkan keaneka ragaman konsumsi mendukung kebutuhan gizi untuk mewujudkan
hidup sehat. Sehingga masyarakat tetap aktif dan produktif dalam kegiatan
sehari-hari terutama di tengah pandemi Covid 19.
P2L diharapkan dapat membudidayakan aneka jenis sayuran guna
pemenuhan asupan gizi keluarga dan menjadi sumber pendapatan masyarakat, juga membuka
dan memanfaatkan lahan tidur sebagai areal tanam.
"Bantuan dimanfaatkan dengan benar dan tepat sasaran
sehingga kelompok yang sekarang sudah mendapat bantuan dapat mandiri dan
berkembang, selanjutnya kelompok lain berkesempatan untuk mendapat bantuan,"
kata Jabiat.
"Para pendamping dilapangan untuk dapat
melakukan pengawasan dan pembinaan sehingga program ini berjalan dengan baik," tambah
Jabiat Sagala. (tum)