WahanaNews.co I Banjir bandang yang menerpa Parapat,
13 mei 2021 menambah citra buruk bagi Kota Parapat, mendapat sorotan tajam dari
aktivis lingkungan Kawasan Danau Toba.
Baca Juga:
Bupati Ajak Organisasi Buruh di Kabupaten Simalungun Lebih Kompak
Banjir yang melanda Kota Parapat bertepatan dengan Hari Raya
Idul Fitri bagi Umat Islam dan peringatan Hari Kenaikan Tuhan Yesus bagi Umat
Kristen menjadi kendala.
Hal ini juga membuat geram aktivis lingkungan dan juga ketua
LSM Jendela Toba, Mangaliat Simarmata. Kegeraman itu disampaikan Mangaliat kepada
WahanaNews.co melalui pesan WhatSapp.
Baca Juga:
Bupati Simalungun Hadiri Peresmian Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat
Ia menyampaikan beberapa harapan pada Pemerintah dan solusi terkait
musibah banjir bandang di Parapat.
"Perlu saya informasikan, bahwa pada waktu banjir dan
longsor yang sudah berulang-ulang tahun-tahun yang lalu di Parapat ini, sudah banyak
para pejabat dan intansi pemerintahan dari berbagai tingkatan meninjau banjir
banjir sebelumnya (boleh kita cek dari pemberitaan berbagai media untuk itu)," tulis
Mangaliat.
Namun sepengetahuannya, hingga kini yang masih dilakukan
setiap ada banjir dan longsor seperti sekarang, hanyalah pembersihan Jalan Trans
Sumatera atau Parapatnya.
"Lantas, bagaimana pembenahan hulu atau hutannya sebagai
sumber banjir dan longsornya, sepengetahuan saya belum dijamah dan atau belum ditangani,"
tegasnya,
Mangaliat mengharapkan, agar penanganan penyebab banjir dan
longsor di kerjakan dengan profesional sebagaimana diharapkan publik.
"Harus ditangani secara profesional agar tidak terulang lagi
seperti kejadian hari ini, dan mengharapakan agar Pemerintah Daerah dan Pusat
memberikan perhatian ke Kota Parapat, karena Parapat salah satu kunjungan para
wisatawan lokal dan manca negara," tuturnya.
Diketahui bersama, disamping jalan itu sebagai jalan Trans
Sumatera juga sebagai satu jalan pintu gerbang utama ke Kawasan Danau Toba (KDT)
yang sudah ditetapkan Negara sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas bertaraf
internasional.
"Semogalah ada perhatian khusus Bupati Simalungun yang baru
untuk ini, tentu dibutuhkan juga dukungan Pemprov Sumatera Utara dan Pusat. Bagi
warga Parapat agar waspada dengan kejadian hari ini, kita tidak tahu akan
bahaya yang lebih besar lagi," tambahnya.
"Doa ku semoga tidak terjadi hal hal yang tida, kita
inginkan dan kiranya segera akan ada pembenahan hulunya, sebagai sumber banjir
dan longsor ini. Tuhan menguatkan dan menyertai teman-teman dan saudara
saudariku terutama yang di Parapat dan yang lintas dari Parapat," tutup Mangaliat.
(tum)